Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengembangkan suatu sistem Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) bagi warga yang membutuhkan bantuan dalam bentuk pemberdayaan manusia untuk menjadikan lingkungan bersih dan sehat serta mempererat tali silaturahmi sesama warga. Dengan adanya program bantuan ini peneliti sekaligus ingin melihat dan mengetahui tingkat pemahaman warga. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dan pendekatan kuantitatif dengan teori kognisi yang berarti pengetahuan (cognition). Populasi 2.773 jiwa dengan sample 96 jiwa adalah warga RW 04 Bambu Kuning, Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan studi pustaka. Pada teknik analisis data menggunakan analisis statistic SPSS dan skala likert untuk mempermudah dalam perhitungan juga pengolahan bobot skor yang didapat dari hasil jawaban responden pada lembar kuesioner. Temuan peneliti adalah bahwa mayoritas warga yang benar paham akan kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) bagi warga Bambu Kuning Kelurahan Pondok Betung Tangerang Selatan berada dinilai 55.90% dan 44.10% tidak paham. Maka dari nilai tersebut peneliti mendapatkan jumlah warga dalam katagori paham lebih banyak 11.00% dibandingkan tidak paham.