Rumah sakit merupakan suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat, baik masyarakat yang mempunyai biaya atau masyarakat yang tidak mempunyai biaya. Kunci terpenting rumah sakit dapat dikatakan berkualitas adalah kualitas pelayanan yang baik, salah satunya melayani pasien secara adil dan tidak membeda-bedakan pasien yang satu dengan yang lainnya, khususnya bagi pasien warga miskin agar merasa puas dengan pelayanannya sehingga tidak terjadi diskriminatif. Penelitian ini memfokuskan kualitas pelayanan rawat inap warga miskin di Rumah Sakit PELNI. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori pelayanan prima. Asumsi dari teori ini adalah jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya untuk memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelanggannya (konsumen). Pelayanan tersebut juga membuat pihak konsumen merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan metode survei. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner sebagai metode survei. Populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap warga miskin di Rumah Sakit PELNI. Teknik sampel yang digunakan yaitu sampel total atau sampling jenuh, sampel ini tidak menggunakan rumus, karena populasinya relatif kecil jadi populasi yang ada dijadikan sampel, sehingga dapat ditentukan sampel yang digunakan adalah 28 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan rawat inap di Rumah Sakit PELNI baik, karena hasil skor yang di dapat 8524 pada kategori tinggi, dengan skor masing-masing 118, yaitu item 2 dan item 32 bahwa responden percaya pada kemampuan Dokter dalam memberikan saran penyembuhan penyakit pasien dan Dokter berpenampilan rapih. Kualitas pelayanan rawat inap warga miskin di Rumah Sakit PELNI adalah tinggi, sehingga perlu dipertahankan untuk menghindari penurunan dari kualitas pelayanannya.