OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S02-00484
Judul : Penerapan activity based costing dalam perhitungan biaya overhead pabrik terhadap pengendalian biaya produksi pada PT. Braja Mukti Cakra
Pengarang : Rosna Harum
Penerbit dan Distribusi :
Subjek : PERHITUNGAN BIAYA
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S02-00484 S02-00484 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 48328
 Abstrak
ABSTRAK Rosna Harum 0602025089: PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT BRAJA MUKTI CAKRA, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekkonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perbedaan perhitungan biaya overhead pabrik berdasarkan sistem konvensional dan activity based costing system pada PT Braja Mukti Cakra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kompratif. Deskriptif digunakan untuk menjelaskan fakta di dalam perusahaan dengan cara mencari data dari perusahaan yang diteliti, sedangkan komparatif digunakan untuk membandingkan antara sistem activity based costing dengan sistem konvensional. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh laporan biaya overhead pabrik PT Braja Mukti Cakra yang memproduksi 4 (empat ) produk, yaitu Brake Drum, Disk Brake, Fly Whell, dan HUB. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan, bahwa terdapat selisih antara kedua perhitungan. Hal ini disebabkan pengalokasian biaya yang dilakukan perusahaan masih menggunakan pengerak aktivitas pada tingkat unit. Sedangkan berdasarkan sistem activity based costing tidak hanya menggunakan tingkat unit saja tetapi masih ada pemicu biaya lainnya, yaitu batch, produksi dan fasilitas. Perhitungan biaya overhead pabrik antara sistem konvensional dan sistem activity based costing mengalami selisih yang cukup besar yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 7.061,53821/ Unit atau 68,59 %, Tahun 2008 selisihnya sebesar Rp. 7.695,18951 / Unit atau 38,18 %, dan untuk tahun 2009 sebesar Rp. 10.184,8069 / Unit atau 38,17 %. Hal itu disebabkan oleh adanya distorsi biaya yang terjadi pada perhitungan konvensional yang mengakibatkan biaya overhead pabrik per unit menjadi tinggi dibandingkan dengan perhitungan yang menggunakan activity based costing system. Selain itu perhitungan biaya overhead pabrik yang menggunakan sistem activity based costing lebih kecil untuk masing‐masing tahun, yang diakibatkan dari adanya pengelompokan biaya overhead pabrik. Di mana pada komponen overhead pabrik yang ada pada PT Braja Mukti Cakra lebih banyak komponen yang masuk ke dalam facility sustaining activities, yaitu biaya yang tidak dibebankan kepada produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu disarankan pada perusahaan sebaiknya mempertimbangkan penggunaan perhitungan biaya overhead pabrik menggunakan sistem activity based costing. Dengan menggunakan activity based costing diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi manajemen perusahaan dalam memperbaiki kualitas pengambilan keputusan, agar dalam pengambilan keputusan menjadi lebih tepat dan akurat.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox