OPAC
Perpustakaan
Integrity, Trust, Compassion
 Deskripsi Lengkap
 Kembali
No. Panggil : S06-00352
Judul : Gaya komunikasi pimpinan dan motivasi kerja pegawai Humas MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia)
Pengarang : Irma Rahmawati
Penerbit dan Distribusi : FISIP
Subjek :
Jenis Bahan : {007/00}
Lokasi :
 
  • Ketersediaan
  • File Digital: 1
  • Ulasan Anggota
  • Sampul
  • Abstrak
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
S06-00352 S06-00352 TERSEDIA
Ulasan Anggota:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 46203
 Abstrak
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) adalah sebuah organisasi atau Lembaga Tertinggi Negara Indonesia. Tugas MPR RI adalah menangani masalah yang berkaitan dengan urusan negara RI. Lembaga MPR RI dipimpin oleh seorang pimpinan dalam setiap struktur organisasi. Menurut pandangan penulis, motivasi kerja yang ada dalam diri pegawai Humas MPR RI cenderung rendah karena dewasa ini banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengabaikan tugas dan kewajibannya sebagai orang yang bergerak dalam bidang pemerintahan. Untuk itu, tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya komunikasi pimpinan dan motivasi kerja pegawai Humas MPR RI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai gaya komunikasi dan motivasi. Gaya komunikasi adalah seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi dengan menggunakan suatu situasi. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari setiap gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver). Motivasi kerja adalah Motivasi kerja dapat memberikan energi yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur serta menciptakan gairah kebersamaan. Masing-masing pihak bekerja menurut aturan atau ukuran yang ditetapkan dengan saling menghormati, saling membutuhkan, saling mengerti dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing dengan totalitas proses kerja operasional. Pendekatan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi atau jumlah pegawai Humas MPR RI adalah 46 orang, dan penulis menggunakan teknik total sampling atau sensus. Penulis menggunakan seluruh populasi yang ada untuk dijadikan sasaran penelitian. Metode survey yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang mencantumkan beberapa pertanyaan, kemudian hasil dari jawaban tersebut dideskriptifkan. Berdasarkan hasil penelitian, gaya komunikasi yang terdapat dalan pimpinan Humas MPR RI adalah gaya komunikasi The Equalitarian Style, dengan total skor 1547. Dalam gaya ini kurang menghasilkan motivasi kerja yang baik bagi pegawainya. Motivasi kerja pegawai Humas MPR RI berada pada tingkat rendah dan sedang, yang keduanya mempunyai presentase sebesar 34,8% atau 16 orang. Dalam sebuah organisasi pemerintahan yang memegang seluruh urusan yang menyangkut masalah kenegaraan, sebaiknya Pimpinan Humas majelis Permusyawaratn Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggunakan jenis gaya komunikasi Dynamic Style. Pada dasarnya berbagai tugas kehumasan banyak berkaitan dengan masyarakat, sehingga banyak menimbulkan tuntutan yang berbedabeda dari setiap golongan masyarakat yang ada. Tuntutan-tuntutan tersebut mau tidak mau membutuhkan perubahan agar dapat pimpinan dapat mempengaruhi pegawai untuk bekerja dengan lebih cepat dan dapat memacu semangat kerja pada diri pegawai itu sendiri. Dari gaya komunikasi Pimpinan Humas MPR RI, The Equalitarian Style cenderung menghasilkan motivasi kerja rendah dan sedang. Hal ini disebabkan karena adanya suasana kerja yang di ada pada lingkungan Humas MPR RI. Suasana kerja yang diciptakan oleh Pimpinan Humas MPR RI tersebut cenderung kurang mempengaruhi pegawai dalam bekerja. Pada dasarnya dalam setiap lingkungan komunikasi organisasi dalam mencapai keberhasilan dari organisasi, tidak hanya karektiristik pimpinan dalam memimpin tetapi dari seluruh perilaku anggota organisasi juga mempengaruhi jalannya tujuan yang telah ditetapkan. Sejauh mana Pimpinan Humas dapat memberikan suasanan kerja yang baik dan positif, juga berdampak pada proses pencapaian tujuan yang lebih cepat dan lebih baik lagi.
|| Pengguna : Perpustakaan || Tampilan terbaik dengan  Firefox