Abstrak
Burnout Syndrome merupakan masalah bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu pekerjaan yang rentan mengalami burnout Syndrome adalah mengemudi. Mengemudi dengan jarak tempuh yang jauh akan semakin memperbesar risiko burnout Syndrome. Trayek yang ada di Terminal Kampung Rambutan termasuk trayek dengan jarak Antar Kota maupun Antar Provinsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan burnout syndrome pada sopir bus antar kota di Terminal Kampung Rambutan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan data pada penelitian ini sebanyak 1552. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 responden dengan menggunakan teknik Quota Sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukan 79,3% sopir bus sering mengalami burnout syndrome. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan antara Usia, status pernikahan, Stres Kerja, Beban Kerja, Dukungan Sosial dengan burnout syndrome (pvalue < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan yaitu untuk sopir bus lebih memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani agar dapat lancar dalam pekerjaannya, mampu mengatur emosi dan pikirannya agar terhindar dari beban kerja dan stres kerja yang berlebih sehingga lebih mudah lelah, Serta dalam bersosial agar membentuk lingkungan yang sehat agar terhindar dari burnout syndrome.