Abstrak
Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan
keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada
saat bekerja. Kelelahan pada pekerja dapat berdampak terhadap penurunan
produksitivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Dari hasil pendahuluan dari
10 pekerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta diperoleh 7
pekerja mengalami kelelahan sedang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada karyawan di Rumah
Sakit Pusat Pertamina Jakarta tahun 2016.
Rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Bertujuan
untuk melihat hubungan antara variabel dependen (kelelahan kerja) dengan
variabel independen (jenis kelamin, usia, status perkawinan, riwayat penyakit,
masa kerja, dan shift kerja). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah total sampling dengan jumlah responden 103 pekerja. Teknik pengambilan
data kelelahan kerja menggunakan kuesioner 30 item gejala kelelahan umum
IFRC (International Fatigue Research Committee of Japanese Association of
Industrial Health). Uji statastik menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59 karyawan mengalami kelelahan
kerja tingkat sedang (57,3%). Hasil uji statistik pada beberapa faktor yang
menjadi penyebab kelelahan kerja yaitu jenis kelamin (pvalue 0,025), usia (pvalue
0,026), status perkawinan (pvalue 0,000), status gizi (pvalue 0,267), masa kerja
(pvalue 0,000) dan shift kerja (pvalue 0,437).
Kesimpulan jenis kelamin, usia, status perkawinan dan masa kerja
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan kelelahan kerja.
Sedangkan status gizi dan shift kerja menunjukkan tidak ada hubungan bermaknaa
dengan kelelahan kerja. Saran sebaiknya pembagian tugas antara laki-laki dan
perempuan pada karyawan di Instalasi farmasi dengan penyesuaian kemampuan,
kebolehan, keterampilan, serta keterbatasannya masing-masing.