Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang keterbukaan diri anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta terhadap kelompok sepermainan yang bertujuan mengetahui keterbukaan diri anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta terhadap lingkungan kelompok sepermainan. Penelitian ini hanya berfokus pada keterbukaan diri anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta dan hanya meneliti anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta sejauh mana keterbukaan diri dari anak-anak tersebut terhadap kelompok sepermainannya baik lingkungan tempat tinggal dan sekolah. Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, metode studi kasus yaitu peneliti menguraikan dan menganalisis makna dari keterbukaan diri anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta. jenis penelitian deskriptif, tekhnik pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara mendalam kepada subjek. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak dari mantan pengidap kusta terbuka terhadap kelompok sepermainnya, mereka tidak merasa dijauhi oleh teman-temannya baik lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya. Mereka juga mendapatkan kasih sayang yang sama seperti anak-anak lainnya dari teman-teman dan orangtua mantan pengidap kusta dan anak-anak dari orangtua mantan pengidap kusta juga tidak malu dengan kondisi orangtua mereka yang mempunyai latarbelakang pernah mengidap penyakit menular seperti kusta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan koreksi terhadap penelitian-penelitian konstruktivis menggunakan metode studi kasus selanjutnya dan menjadi bahan bacaan umum maupun terkait penelitian selanjutnya yang ingin mengangkat tema tentang keterbukaan diri.