Abstrak
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, kebutuhan layanan komunikasi dan penyediaan informasi pun semakin tingi Kebutuhan ini terjawab dengan penyediaan layanan call center. Untuk mampu melayani pelanggan selama 24 jam, dibutuhkan karyawan yang bersedia bekerja dengan sistem kerja shift. Tidak semua individu merasakan kepuasan kerja pada shift yang dijalani. Individu merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya apabila dirinya melakukan pekerjaan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan pekerja shift di dalam persusahaan terdapat humas yang mampu menciptakan suasana kerja yang harmonis. Peneliti menggunakan teori dua faktor yang membahas mengenai kepuasan kerja yang dinilai dari beberapa faktor yaitu faktor hygiens dan motivator. Faktor hygiens mencakup kondisi sekitar pekerjaan (kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas, pengawasan, dan hubungan dengan orang lain). Faktor motivator mencakup pekerjaan itu sendiri (sifat pekerjaan, prestasi, dan kesempatan untuk pengembangan diri). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif, peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti. Populasi Penelitian ini adalah karyawan Call Center PT.Telekomsel Regional Jabotabek yang pernah menggunakan jam kerja shifting malam hari. Hasil kesimpulan tabel non parametic antara variabel X (hubungan persepsi karyawan terhadap pembagian jam kerja) variabel Y (kepuasan kerja karyawan) adalah berkorelasi positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,797 artinya hubungan persepsi karyawan terhadap pembagian jam kerja (shifting) sangat kuat terhadap kepuasan karyawan Call Center PT Telkomsel Regional Jabodetabek. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dan dapat dijadikan bahan acuan bagi para mahasiswa dan yang lainnya, yang akan meneliti mengenai hubungan persepsi dan kepuasan kerja karyawan