Abstrak
ABSTRAK
ATOMI. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Minat Baca dengan Kemampuan
Memahami Bacaan. Studi Korelasi pada Siswa SMP Negeri 239 Jakarta (2009).
Tesis, Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA, 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dan minat
baca, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan kemampuan memahami bacaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
239 Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 330 siswa diambil secara acak pada kelas IX dari
sembilan rombongan belajar yang ada.
Data penelitian diambil dengan menggunakan instrumen yang berbentuk tes dan
angket. Tes digunakan untuk variabel penguasaan kosakata dan kemampuan memahami
bacaan sedangkan angket digunakan untuk variabel minat baca.
Uji coba instrumen menghasilkan koefisien reliabilitas penguasaan kosakata sebesar
0,893; minat baca sebesar 0,941, dan kemampuan memahami bacaan sebesar 0,879.
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi sederhana,
regresi dan korelasi ganda, dan korelasi pasrial.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa: pertama, terdapat hubungan positif
penguasaan kosakata dan kemampuan memahami bacaan, dengan koefisien korelasi 0,540
dan persamaan regresi Ŷ= 6,667 + 0,439 X1; kedua, terdapat hubungan positif minat baca
dengan kemampuan memahami bacaan, dengan koefisien korelasi 0,400 dan persamaan
regresi Ŷ= 3,878 + 0,086 X2; dan ketiga, terdapat hubungan positif antara penguasaan
kosakata dan minat baca secara bersama-sama dengan kemampuan memahami bacaan,
dengan koefisien korelasi sebesar 0,593 dan persamaan regresi Ŷ = ?0,461+ 0,375 X1 +
0,055 X2.
Penelitian ini berimplikasi pada kemampuan memahami bacaan yang diupayakan
melalui peningkatan penguasaan dan minat baca.
Upaya peningkatan penguasaan kosakata dapat dilakukan dengan cara: 1) memberikan
pemahaman kepada para peserta didik tentang manfaat penguasaan kosakata dalam
kehidupan; 2) sebagai salah satu sumber belajar, para guru hendaknya memiliki kegemaran
membaca sehingga mereka mampu sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator bagi
peserta didik; 3) menyisipi materi kosakata saat memberikan materi pelajaran lain, apabila
guru menemukan kosakata baru yang belum dipahami siswa; 4) secara intensif, guru
memberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan penguasaan kosakata, baik dalam
aspek menulis maupun berbicara; dan 5) sekolah diharapkan dapat melengkapi koleksi
perpustakaannya dengan buku-buku yang beragam dan menarik.
Sementara itu, upaya meningkatkan minat baca dapat dilakukan dengan cara: 1)
menumbuhkan kesadaran peserta didikakan pentingnya membaca dalam kehidupan seharihari;
2) guru dapat memosisikan dirinya sebagai teman membaca peserta didik saat
membaca di perpustakaan; 3) menemukan penyebab rendahnya minat baca dan menacikan
pemecahannya; dan 4) pihak orang tua dapat menciptakan kondisi rumah yang kondusif
untuk kegiatan membaca bagi putra dan putrinya.