Abstrak
ABSTRAK Agun Riyana (0602025007): PENGARUH DEBT EQUITY RASIO (DER) NET PROFIT MARGIN (NPM) dan Return On Assets (ROA) TERHADAP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SELAMAT SEMPURNA TBK, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta 2010. Economic Value Added (EVA) dirancang untuk mengukur profitabilitas perusahaan yang sebenarnya. Perusahaan akan benar-benar menguntungkan dan menciptakan nilai jika labanya lebih tinggi dari pada biaya modal yang digunakan untuk mendanai operasi. Struktur modal yang optimal adalah sasaran atau target perusahaan, maka digunakan DER yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. NPM mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Debt Equity Rasio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Asset (ROA) terhadap Economic Value Added (EVA) pada PT Selamat Sempurna Tbk, secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus. Objek yang diteliti adalah PT Selamat Sempurna Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang diperoleh melalui telaah dokumen di BEI. Dokumen yang ditelaah adalah laporan keuangan periode 11 tahun yaitu 1999 sampai 2009. Penelitian ini menggunakan analisis akuntansi dan analisis statistik regresi linier berganda. Dari hasil output SPSS diperoleh persamaan regresi adalah Ŷ = -4,484 + 58,659 X1 ? 1,248,080 X2 + 946,662 X3. Uji parsial koefisien regresi variabel DER diperoleh signifikansi 0,399 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, atau DER berpengaruh tidak nyata terhadap EVA pada taraf nyata α = 0,05. Uji parsial koefisien regresi variabel NPM diperoleh signifikansi 0,108 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, atau NPM berpengaruh tidak nyata terhadap EVA pada taraf nyata α = 0,05. Uji parsial koefisien regresi variabel ROA diperoleh signifikansi 0,125 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, atau ROA berpengaruh tidak nyata terhadap EVA pada taraf nyata α = 0,05. Uji simultan koefisien regresi diperoleh signifikansi 0,431 > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, atau pengaruh DER, NPM dan ROA secara bersama-sama terhadap EVA tidak signifikan pada taraf nyata α = 0,05. Hasil output SPSS menunjukkan koefisien korelasi berganda antara DER, NPM dan ROA dengan EVA adalah 0,695, korelasi positif yang kuat karena terletak antara 0,60-0,795. Koefisien korelasi parsial antara DER dan EVA 0,322 dan menunjukkan angka signifikansi 0,399 > 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, atau terdapat hubungan yang rendah searah dan tidak signifikan antara DER dan EVA pada taraf nyata α = 0,05, dengan asumsi NPM dan ROA tetap. Koefisien korelasi parsial antara NPM dan EVA -0,572 dan menunjukkan angka signifikansi 0,108 > 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, atau terdapat hubungan yang sedang berlawanan arah dan tidak signifikan antara NPM dan EVA pada taraf nyata α = 0,05 dengan asumsi DER dan ROA tetap. Koefisien korelasi parsial antara ROA dan EVA 0,549 dan menunjukkan angka signifikansi 0,125 > 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, atau terdapat hubungan yang sedang arah dan tidak signifikan antara ROA dan EVA pada taraf nyata α = 0,05 dengan asumsi DER dan NPM tetap. Nilai koefisien determinasi adalah R Square = 0,484 menunjukkan 48,4 % EVA dijelaskan oleh variabel DER, NPM dan ROA sedangkan sisanya 51,6 % dijelaskan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah ROE dan rasio utang. Koefisien determinasi parsial EVA dan DER adalah 0,104 menunjukkan 10,4 % EVA dijelaskan oleh variabel DER sedangkan sisanya 89,6 % dijelaskan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah rasio utang. Koefisien determinasi parsial EVA dan NPM adalah 0,327 menunjukkan 32,7 % EVA dijelaskan oleh NPM sedangkan sisanya 67,3 % dijelaskan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah ROE. Koefisien determinasi parsial EVA dan ROA adalah 0,301 menunjukkan 30,1% EVA dijelaskan oleh ROA sedangkan sisanya 69,9 % dijelaskan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah ROI. Bagi para investor dalam menanamkan sahamnya sebaiknya tidak mempertimbangkan DER, NPM dan ROA untuk mengukur nilai tambah ekonomis suatu perusahaan dan untuk penelitian yang akan datang disarankan tidak menggunakan DER, NPM, dan ROA untuk mengukur nilai tambah ekonomis suatu perusahaan. Karena dari hasil penelitian terbukti DER, NPM dan ROA secara bersama-sama tidak membuktikan pengaruh yang signifikan. PT Selamat Sempurna Tbk mengalami laba ekonomis yang cukup tinggi pada tahun 2009, diharapkan PT Selamat Sempurna Tbk akan terus menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya.