Abstrak
Iklan yang efektif dapat diartikan sebagai iklan yang memberikan keterangan, mempengaruhi serta meyakinkan konsumen tentang adanya suatu barang atau jasa, sehingga dapat menggerakkan khalayak untuk menggunakan barang atau produk yang diiklankan. Dalam periklanan agar dapat menempatkan suatu produk dalam benak konsumennya, perlu diciptakan suatu iklan yang menarik perhatian dan dapat mempengaruhi konsumen dan persepsi. Penelitian ini menggunakan teori Individual Diferences menjelaskan bahwa respon dan sikap individu akan menentukan bagaimana individu akan memilih stimuli dari lingkungannya dan bagaimana individu tersebut akan memberikan makna trehadap stimuli tersebut. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, diharapkan dari pendekatan ini dapat menguji yang akan diteliti dengan akurat. Penlitian ini menggunakan penelitian survey, dimana penulis menyebarkan kuesioner kepada responden unjtuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian. Populasinya adalah Warga RW Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan yang terdiri dari 7 RT dengan total keseluruhan warga sebanyak 233 orang, lalu sampel yang diambil adalah 70 orang responden berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang kemudian dibagi berdasar masing-masing RT. Dalam menggambarkan alur cerita iklan produk indomie sebaiknya menggunakan alur cerita iklan yang dapat dengan mudah dimengerti khalayak, begitupun dengan pemilihan model iklan dan jenis iklan yang akan ditampilkan, saat ini Indomie selalu menggunakan Jingle dalam menyampaikan pesannya ke target market. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik Probability Sampling. Probability Sampling adalah pemilihan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota yang dipilih. Menunjukan bahwa, persepsi warga RW 05 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan , sebagian responden memiliki persepsi negatif terhadap iklan Indomie versi Gita Gutawa di televisi atau 38,5 % , mayoritas responden berada pada posisi netral dengan persentase 52,9 % dan sisanya memilih pada posisi positif dengan persentase 8,6 % . Dan dari hasilnya fakta bahwa perbedaan usia dan tingkat pendidikan tidak menyebabkan perbedaan persepsi dikarenakan populasi yang dijangkau hanya pada tingkat RW, sementar target sasaran iklan sangat luas.