Abstrak
Salah satu kegiatan komunikasi yang penting dalam organisasi adalah komunikasi antarpribadi antara pimpinan dengan pegawai maupun pegawai dengan pegawai lainnya. Untuk dapat menjaga kebersamaan, kekompakan dan keselarasan kerja antar pegawai maka diperlukan suatu bentuk komunikasi yang baik antar pegawai khususnya komunikasi antarpribadi. Dalam menciptakan suatu hubungan yang baik dan terarah, komunikasi antarpribadi sangat berperan penting dalam menutup kemungkinan adanya salah pengertian dan menghilangkan hambatan-hambatan berkomunikasi di dalam organisasi atau perusahaan. Pendekatan komunikasi antarpribadi mampu menumbuhkan hubungan yang baik sesama pegawai dan mampu mengetahui kebutuhan antarpribadi pegawai. Teori-teori yang terkait dengan permasalahan penelitian yaitu teori yang terkait dengan program studi, yaitu teori komunikasi dan teori humas, teori pendukungnya adalah teori komunikasi organisasi, teori komunikasi antarpribadi, teori kebutuhan antarpribadi, teori motivasi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah study kasus dengan pendekatan kualitatif. Melalui metode ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan atau mendeskripsikan secara mendalam mengenai pendekatan komunikasi antarpribadi sebagai upaya memotivasi kerja pegawai bagian Humas Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional dan mampu mengetahui kebutuhan pegawai bagian Humas Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi pegawai sangat penting. Pendekatan komunikasi yang dilakukan pegawai membuat hubungan para pegawai menjadi lebih akrab dan harmonis serta memberikan kenyamanan pada saat berada di kantor. Melalui pendekatan komunikasi antarpribadi, pegawai dapat mengetahui kebutuhan pegawai lainnya, dalam hal ini adalah kebutuhannya untuk melakukan hubungan dan melakukan komunikasi untuk berinteraksi sesama pegawai. Pegawai bagian Humas Pustekkom Depdiknas selalu melakukan komunikasi yang baik untuk memperoleh kebutuhannya sebagai pegawai maupun makhluk sosial. Jika komunikasi antarpribadi dilakukan dengan baik maka pegawai akan termotivasi untuk lebih giat bekerja.