Abstrak
Penelitian ini merupakan studi analisis wacana yang bertujuan untuk meneliti tentang representasi perempuan sebagai pelacur dalam film Virgin 2. Hal yang menarik perhatian peneliti adalah posisi perempuan yang cenderung termarjinalkan, khususnya dalam sebuah film. Perempuan kerap kali ditampilkan sebagai mahluk yang lebih rendah secara kelas sosial daripada laki-laki. Apa yang ditampilkan mengenai perempuan bukanlah berasal dari mulut perempuan itu sendiri melainkan adalah konotasi-konotasi yang didasari oleh ideologi-ideologi yang mempengaruhinya. Untuk menganalisis kasus tersebut, peneliti menggunakan analisis wacana Sara Mills sebagai metode analisis yang melihat bagaimana media menampilkan perempuan secara bias. Teori yang digunakan sebagai pendukung analisis ini adalah teori Feminis yang menentang penggambaran perempuan di media berdasarkan dominasi ideologi patriarki. Penelitian ini disertai juga dengan beberapa konsep yang berhubungan dengan representasi perempuan, seperti asumsi-asumsi ideologi patriarki. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma kritis sebagai acuannya. Hasil analisis memperlihatkan bahwa representasi perempuan sebagai pelacur dalam film Virgin 2 ini tergambar melalui penampilan para pemain (perempuan) yang terbuka mengidentifikasikan mereka sebagai pelacur. Dalam kata-kata yang digunakan sebagai dialog juga mengidentifikasikan mereka ke dalam penggambaraan yang buruk. Sedangkan ideologi yang mempengaruhi penggambaran perempuan di layar film, cenderung mengarah pada ideologi patriarki dan ideologi kapitalisme yang terlihat dari penampilan perempuan dalam film guna menarik minat penonton. Dengan adanya penelitian ini semoga ke depannya sutradara-sutradara film lebih bijak dalam memilih sebuah tema dan mengangkatnya ke dalam film, serta untuk masyarakat agar cermat dalam menyikapi setiap pesan yang ada dalam sebuah film.