Abstrak
Ketertarikan peneliti meneliti film Tanah Air Beta karena film Tanah Air Beta menampilkan nilai-nilai nasionalisme dan kecintaan para pengungsi asal Timor Leste kepada Indonesia walaupun harus hidup di kampung pengungsian dengan segala keterbatasan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis semiotik Charles Sanders Peirce untuk berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal tersembunyi di balik sebuah tanda, khususnya sebuah tanda yang menggambarkan nilai-nilai nasionalisme para pengungsi asal Timor Leste di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam film Tanah Air Beta. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori konstruksi realitas sosial dalam upaya memahami konstruksi media massa, khususnya konstruksi media massa terhadap penggambaran nilai-nilai nasionalisme para pengungsi asal Timor Leste di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam film Tanah Air Beta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengungsi asal Timor Leste di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) rela kehilangan harta benda, berpisah dengan sanak saudara dan meninggalkan tanah leluhur semata-mata karena kecintaan mereka kepada Indonesia dan perasaan yang sangat mendalam akan suatu ikatan erat dengan tanah tumpah darahnya Indonesia. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat 9 gambar yang menunjukkan nilai-nilai nasionalisme para pengungsi asal Timor Leste di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam film Tanah Air Beta. Nilai-nilai nasionalisme disikapi dalam tiga poin, yaitu penggambaran nilai-nilai nasionalisme melalui bendera merah putih, penggambaran nilai-nilai nasionalisme melalui lagu-lagu nasional Indonesia dan penggambaran nilai-nilai nasionalisme melalui tulisan dinding yang merupakan bentuk ungkapan dan pernyataan cinta para pengungsi asal Timor Leste di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap Indonesia.