Abstrak
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, hal tersebut akan berdampak pada kehidupan masyarakat, media massa memiliki peranan penting dalam meyampaikan informasi dan juga hiburan, di samping itu, media massa haruslah menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat. Di tengah kurangnya perhatian terhadap budaya lokal, atensi Bens Radio terhadap sebuah budaya yaitu budaya lokal dalam rangka melestarikan budaya Betawi, disiarkan dalam program ?Betawi Kite?. Tentu merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dan diteliti, mengingat Bens Radio merupakan satu-satunya radio Betawi yang ada di Jakarta yang secara khusus menyiarkan dan menginformasikan berbagai hal tentang budaya lokal ataupun budaya Betawi. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dikaji adalah: ?Bagaimana konstruksi nilai-nilai budaya Betawi di Bens Radio dalam program ?Betawi Kite? dan ?Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konstruksi nilai-nilai budaya Betawi?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori konstruksi sosial media massa dari Berger dan Luckmann, bagaimana pesan yang disampaikan merupakan konstruksi realiatas sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kulitatif dengan paradigma konstruktivis, yang menggunakan pendekatan kualitatif. Satuan analisisnya adalah siaran konstruksi nilai-nilai budaya Betawi dalam program ?Betawi Kite? pada bulan Juni s/d Agustus, yang masing-masing bertema: (1) Sejarah Betawi, (2) Kamus Betawi, (3) Betawi Dulu dan Sekarang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam Bens Radio, pertama, program ?Betawi Kite? mengkonstruksi nilai-nilai budaya Betawi yang di antaranya, pemberani, sosial, toleransi, dan Islami, kedua, faktornya adalah, pemilihan materi siaran, gaya bahasa penyiar, dan narasumber, kemudian merupakan upaya untuk pelestarian budaya Betawi. Bagi studi mendatang, untuk melihat konstruksi realitas yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu budaya di media massa, secara metodologis analisis wacana kritis yang diharapkan dapat mengungkap realitas budaya yang ada di dalam media massa yang menjadikan penyajian penulisan secara lebih tajam dan mendalam.