Abstrak
Anak jalanan perempuan adalah anak perempuan yang berusia di bawah 18 tahun, tinggal di tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, teras toko, di bawah kolong jembatan dan lainnya. Keadaan di jalan yang bebas membuat anak jalanan perempuan menjadi objek pelampiasan seksual. Keadaan tersebut membuat anak merasa tidak berharga maka mereka memutuskan untuk menjerumuskan diri sebagai Pekerja Seks Komersial, namun hal itu dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk menghasilkan uang hasil bekerja anak tersebut. Usia yang masih labil membuat anakjalanan perempuan merasa rendah diri dengan keadaannya maka peneliti mencari presentasi diri atau pengelolaan kesan yang ditujukkan oleh anak perempuan, strategi presentasi dirinya serta proses terjadinya eksploitasi seksual. Presentasi diri merupakan salah satu teori komunikasi antarpribadi di mana teori ini membahas tentang pengelolaan kesan yang akan ditampilkan oleh anak jalanan perempuan. Peneliti menganggap bahwa teori ini sesuai dalam mengungkap penampilan diri anak jalanan perempuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif dengan metode studi kasus yang menganalisis satu kasus yaitu anak jalanan perempuan korban eksploitasi seksual. Sumber data penelitian berasal dari 2 informan kunci dan 2 informan pendukung, dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi non-partisipan. Teknik analisis data dengan triangulasi. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah proses terjadinya eksploitasi seksual berasal dari terlantarnya anak jalanan perempuan hingga turun ke jalan, lingkungan yang tidak memiliki aturan membuat keberadaan anak perempuan menjadi rawan akan kejahatan seksual serta faktor ekonomi yang mendorong anak perempuan melakukan pekerjaan sebagai PSK untuk kebutuhan hidup. Presentasi diri anak jalanan perempuan terdiri dari front stage dan back stage berbeda namun pengamatan yang dilakukan penulis menemukan suatu presentasi dirinya yang sesuai antara saat bersama teman-teman PSK dengan teman pengamennya. Strategi presentasi diri informan punberbeda, karena komunikasi yang dilakukansatau sam lain berbeda pula. JN dalam menampilkan dirinya menggunakan strategi pemberian contoh atau teladan dan RN dalam menampilkan dirinya menggunakan strategi Aligning actions.