Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need pada perempuan Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel kuantitatif yang metode pengumpulan data dengan wawancara sebanyak 174 responden dan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD) sebanyak 29 responden. Analisis data dengan chi square dan uji regresi logsitik ganda. Keikutsertaan aktif KB merupakan salah satu pilar fundamental keselamatan ibu di Negara berkembang termasuk Indonesia masih menjadi masalah, salah satu penyebabnya adalah tingginya angka unmetneed. Angka unmetneed di Indonesia tahun 2012 masih 8,5% belum memenuhi target nasional pada tahun 2015 yaitu 5%. Kecamatan Ciawigebang termasuk wilayah dengan angka unmetneed tertinggi di Kabupaten Kuningan yaitu 29%. tahun 2015. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian unmetneed di Kecamatan Ciawigebang sebesar 47,1 %. Hasil analisis bivariat didapatkan variabel pendidikan, pekerjaan, paritas, riwayat penggunaan KB, keyakinan menggunakan alat kontrasepsi, pengetahuan, konseling KB dan persetujuan suami merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian unmetneed dimana nilai p pada variabel tersebut (< 0,05), sedangkan pada variabel umur, pendapatan, akses terhadap pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga merupakan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian unmetneed dengan nilai p (>0,05). Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa konseling KB merupakan faktor yang paling berisiko besar terjadinya kejadian unmetneed Exp (B) 2,501. Selain itu, setelah dilakukan penghitungan persamaan didapatkan probabilitas seorang ibu dengan pengetahuan kurang, tidak mendapat konseling KB dengan baik dan tidak mendapatkan persetujuan menggunkan KB dari suami sebesar 25%. Hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dapat meningkatkan program promosi penggunaan alat kontrasepsi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan permasalahan seperti masih rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat dan meningkatkan kualitas konseling KB oleh petugas kesehatan dan petugas lapangan KB di Desa secara komprehensif dengan memberikan semua penjelasan secara menyeluruh sesuai kebutuhan masyarakat.