Rusdi. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan Sosial Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 240 Di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tesis: Sekolah Pasca Sarjana UHAMKA Jakarta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) bagi siswa yang diberikan metode pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dengan model konvensional; (2) perbedaan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada siswa yang memiliki kecerdasan sosial tinggi antara siswa dengan siswa yang memiliki kecerdasan sosial rendah; dan (3) interaksi antara jenis model pembelajaran kooperatif dengan kecerdasan sosial siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Penelitian dilakukan pada kelas IX di SMP Negeri 240 Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tahun ajaran 2010-2011. Jumlah populasi penelitian adalah 254 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Likert untuk variabel kecerdasan sosial siswa sebanyak 37 butir instrumen, dan instrumen tes hasil belajar PKn sebanyak 40 butir
instrumen pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Pengujian persyaratan statistik meliputi pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlett. Hasil pengujian reliabilitas instrumen kecerdasan sosial siswa yang dihitung dengan rumus Chronbach’s Alpha diperoleh nilai Chronbach’s Alpha sebesar 0.916. Koefisien reliabilitas alpha untuk instrument hasil belajar PKn yang dihitung dengan software ITEMAN adalah 0.756. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
ANAVA dua jalur atau anava disain factorial 2 x 2 dilanjutkan uji Tuckey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, hasil belajar PKn siswa SMP yang diajar dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar PKn siswa SMP yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Turnament (TGT) sebesar 77.0313 dan hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional sebesar 65.9896. Dengan demikian model pembelajaran
kooperatif tipe Team Game Turnament (TGT) memberikan hasil belajar PKn yang lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar PKn pada model pembelajaran konvensional. Kedua, hasil belajar PKn siswa yang memiliki kecerdasan sosial tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar PKn siswa yang memiliki kecerdasan sosial rendah.. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar PKn siswa yang memiliki kecerdasan sosial tinggi adalah 75.5729 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar PKn siswa yang memiliki kecerdasan sosial rendah sebesar 67.4479. Dengan demikian kecerdasan social tinggi memberikan hasil belajar PKn yang lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar PKn
siswa yang memiliki kecerdasan sosial rendah. Ketiga, Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Time Game Tournament (TGT) dan pengaruh kecerdasan sosial siswa terhadap hasil belajar PKn. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Time Game Tournament (TGT) dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik dan siswa yang mempunyai kecerdasan sosial yang tinggi akan lebih berhasil dalam belajar PKN daripada siswa yang mempunyai kecerdasan sosial rendah.
|