FiqihWulandari, Pengaruh Strategi Scaffolding terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Kemampuan Spasial (Studi Eksperimen pada kelas VII SMP Permata Insani Kab. Tangerang). Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta. 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh strategi scaffolding terhadap kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari kemampuan
spasial. Strategi scaffolding yang dimaksud adalah strategi concept mapping dan strategi probing prompting. Kemampuan spasial yang dimaksud adalah kemampuan spasial tinggi dan kemampuan spasial rendah. Hipotesis yang diuji adalah : (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi concept mapping lebih tinggi daripada
yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi probing prompting, (2) terdapat pengaruh interaksi antara strategi scaffolding dengan kemampuan spasial terhadap kemampuan berpikir kritis matematis, (3) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi concept mapping lebih tinggi daripada yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi probing prompting untuk siswa yang memiliki kemampuan spasial tinggi, (4) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi concept mapping lebih rendah daripada
yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi probing prompting untuk siswa yang memiliki kemampuan spasial rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2 treatment by level design. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling pada siswa kelas VII SMP Permata Insani Kab. Tangerang pada tahun ajaran 2014-2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 48 siswa, terdiri dari 24 siswa yang memiliki kemampuan spasial tinggi dan 24 siswa yang memiliki kemampuan spasial rendah. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur. Berdasarkan hasil penelitian data di lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi concept mapping lebih tinggi daripada yang mendapat perlakuan pembelajaran strategi probing prompting. Hal ini berdasarkan sumber varians antar kolom diperoleh Fhit = 7,68 lebih besar dari F tab = 7,24 pada taraf signifikansi α = 0,01 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis penelitian (H1) diterima. 2. Tidak terdapat interaksi antara strategi scaffolding dan kemampuan spasial terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis. Hal ini berdasarkan sumber varians interaksi diperoleh Fhit = 2,35 lebih kecil daripada Ftab = 4,05 pada taraf signifikansi α = 0,05 sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis penelitian (H1) ditolak. 3. Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan strategi concept mapping dengan siswa yang mendapat perlakuan strategi probing prompting untuk siswa yang memiliki kemampuan spasial tinggi. Hal ini berdasarkan hasil uji pengaruh interaksi sehingga hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian (H1) ditolak. 4. Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan strategi concept mapping dengan siswa yang mendapat perlakuan strategi probing prompting untuk siswa yang memiliki kemampuan spasial rendah. Hal ini berdasarkan hasil uji pengaruh interaksi sehingga hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian (H1) ditolak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau
referensi bagi ilmu pengetahuan, khususnya untuk membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis.
|