Abstrak  Kembali
Nurul Afifah Habie, Implementasi Pembelajaran Aktif dengan Model Sentra untuk Mengembangkan Akhlak dan Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini 4–5 Tahun. Studi Kasus di Taman Kanak-kanak Adetia Cilangkap Tapos Depok Fokus dan pembahasan dalam penelitian ini adalah Penerapan pembelajaran aktif dengan model sentra untuk mengembangkan akhlak dan kecerdasan interpersonal anak pada usia 4-5 tahun, dengan studi kualitatif di Taman Kanak-Kanak Adetia Cilangkap Tapos Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi pembelajaran aktif dengan model sentra untuk perkembangan akhlak dan kecerdasan interpersonal anak pada usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Studi kasus yang penulis gunakan adalah, studi kasus intrinsik, yaitu penelitian dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus khusus. Melalui tekhnik purposive sampling (sample bertujuan), pada penelitian ini didapatkan informan penelitian yang terdiri dari kepala sekolah, para guru kelas TK Adetia kelompok A, para Guru sentra, para siswa dan para orangtua siswa. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi kelas TK Adetia kelompok A, kelas Tulip dan Rose, serta wawancara kepada informan penelitian. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, uraian rinci dan melakukan forum group diskusi dengan para guru untuk menguatkan hasil lapangan yang didapat selama kegiatan observasi untuk mengevaluasi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, penerapan model sentra sebagai kurikulum yang digunakan pada kegiatan pembelajaran harus dipersiapkan pada awal akan dimulainya kegiatan belajar mengajar dengan program-program yang sesuai dengan prinsip pendidikan usia dini, yaitu pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak, terancang dalam kegiatan bermain, kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistematika kerja, pembelajaran berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup anak, dan pendidikan dilaksanakan dengan cara bertahap dan berulang ulang. Kedua, peran guru kelas dan sentra pada saat kegiatan belajar mengajar membuat pijakan-pijakan main, hal tersebut sangat dibutuhkan sebagai inti kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat terserap sempurna oleh anak didik. Guru sebagai fasilitator, pengamat dan sumber yang dapat bebas mengamati dan mencatat serta mendokumentasikan tahap perkembangan anak yang ditampilkan saat kegiatan bermain yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan rencana pembelajaran masing-masing anak dan kelompok saat kegiatan tersebut, merupakan media yang paling tepat untuk mengingatkan dan mengenalkan anak- anak pada akhlak dan moral yang baik, sehingga mampu menciptakan kecerdasan interpersonal anak yang sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan. Kreatifitas guru dalam pengembangan ide pada sentra sangat dibutuhkan dan guru adalah model yang benar bagi anak. Ketiga, peran orangtua diharapkan tidak hanya sebagai pengguna jasa lembaga pendidikan yang cukup merasa senang ketika anak-anaknya mengalami perubahan perilaku akhlak dan kecerdasan interpersonal, tetapi harus lebih menyadari bahwa sesungguhnya peran pendidikan di rumah merupakan pondasi dasar dan utama sebagai bekal anak dalam kehidupan. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para stake holder lembaga pendidikan, kepala sekolah, dan para guru untuk dapat menerapkan sistem pembelajaran yang sangat menunjang perkembangan anak usia dini agar dapat menghasilkan generasi yang lebih baik untuk masa depan bangsa, juga orangtua untuk meningkatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi mengenai cara pengasuhan dan pendidikan anak pada usia dini, karena cikal bakal generasi bangsa yang kuat sesungguhnya ada pada masyarakat terkecil yaitu keluarga.