Sutarjo. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah dengan
Kompetensi Kepribadian Guru SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.
Tesis. Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana
Uviversitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Februari, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan
Kepala Sekolah dan iklim sekolah dengan kompetensi kepribadian guru SMP Negeri di
Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.
Hipotesis penelitian (1) Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala
sekolah dan kompetensi kepribadian guru SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta
Selatan, (2) Terdapat hubungan positif antara iklim sekolah dan kompetensi kepribadian
guru SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, dan (3) Terdapat hubungan
positif antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama
dengan kompetensi kepribadian guru SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta
Selatan.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert. Populasi
dalam penelitian adalah guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di wilayah Kecamatan
Cilandak Jakarta Selatan yang berjumlah 298 orang guru. Teknik pengambilan sampel
dari populasi dilakukan secara acak dengan proporsi yang seimbang (Proporsional
Random Sampling) dengan mengacu pada tabel Isaac dan Michael diperoleh jumlah
sampel 161 guru. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian
persyaratan statistik meliputi pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
menggunakan Chronbach’s Alpha, pengujian normalitas menggunakan uji Lillefors dan
pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlett. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan positif antara
kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi kepribadian guru. Hasil analisis korelasi
antara kedua variabel penelitian diperoleh bahwa besarnya hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi kepribadian guru yang dihitung dengan
Pearson Correlation diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.860. Besarnya
koefisien determinasi sebesar 0.740 yang berarti 74.0 % variabel kompetensi kepribadian guru bisa dijelaskan dari variabel kepemimpinan kepala sekolah. Sisanya
26.0 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Persamaan regresinya adalah Ŷ = 8.801 +
0.728 X1. Kedua, terdapat hubungan positif antara iklim sekolah dan kompetensi
kepribadian guru. Hasil analisis korelasi antara kedua variabel penelitian diperoleh
bahwa besarnya hubungan antara iklim sekolah dan kompetensi kepribadian guru
dihitung dengan Pearson Correlation, dan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0.887. Besarnya koefisien determinasi sebesar 0.786 yang berarti 78.6 % variabel
kompetensi kepribadian guru bisa dijelaskan dari variabel iklim sekolah. Sisanya 21.4
% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel sangat kuat. Persamaan regresinya adalah Ŷ = 9.762 + 0.739 X2. Ketiga, Ada
hubungan yang positif antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah secara
bersama-sama dengan kompetensi kepribadian guru. Hasil analisis korelasi antara
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan
kompetensi kepribadian guru dihitung dengan Pearson Correlation, dan diperoleh nilai
koefisien korelasi sebesar 0.893. Besarnya koefisien determinasi sebesar 0.798 yang
berarti 79.8 % variabel kompetensi kepribadian guru bisa dijelaskan dari variabel
kepemimpinan kepala sekolah dan variabel iklim sekolah. Sisanya 20.2 % dijelaskan
oleh sebab-sebab lain. Persamaan regresinya adalah Ŷ =5.727 + 0.236 X1 + 0.524 X2.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa antara
kepemimpinan kepala sekolah (X1), iklim sekolah (X2) memiliki hubungan dengan
kompetensi kepribadian guru (Y). Hal ini berarti secara umum terdapat hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan
kompetensi kepribadian guru SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.
|