Sunarti. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dan Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah Dengan Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah SMP Swasta di Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Tesis.Jakarta: Sekolah Pascasarjana UHAMKA Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional kepala sekolah dengan pengambilan keputusan kepala sekolah SMP swasta di Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert. Populasi dalam penelitian adalah guru yang berjumlah 254 orang guru. Teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak dengan proporsi yang seimbang (Proportional Random Sampling) dengan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel 155 guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dan pengambilan keputusan kepala sekolah. Hasil analisis korelasi antara kedua variabel penelitian diperoleh bahwa besarnya hubungan antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan pengambilan keputusan kepala sekolah yang dihitung dengan Pearson Product Moment Correlation diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.885. Besarnya koefisien determinasi 0.781 yang berarti 78.1 % variabel pengambilan keputusan kepala sekolah bisa dijelaskan dari variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah, sisanya 21.9 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Persamaan regresinya adalah Ŷ = 17.040 + 0.894X1. Kedua, terdapat hubungan yang positif antara variabel kecerdasan emosional kepala sekolah dan pengambilan keputusan kepala sekolah. Hasil analisis korelasi antara kedua variabel penelitian diperoleh bahwa besarnya hubungan antara variabel kecerdasan emosional kepala sekolah dan variabel pengambilan keputusan kepala sekolah dihitung dengan Pearson Product Moment Correlation, dan diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel tersebut sebesar 0.844. Besarnya koefisien determinasi sebesar 0.712 yang berarti 71.2 % variabel pengambilan keputusan kepala sekolah bisa dijelaskan dari variabel kecerdasan emosional kepala sekolah, sisanya 29.8 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel sangat kuat. Persamaan regresinya adalah Ŷ = 20.618 +0.859 X2. Ketiga, Ada hubungan yang positif
antara variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah dan kecerdasan emosional kepala sekolah secara bersama-sama dengan pengambilan keputusan kepala sekolah. Hasil analisis korelasi antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dan kecerdasan emosional kepala sekolah secara bersama-sama dengan pengambilan keputusan kepala sekolah dihitung dengan Pearson Product Moment Correlation, dan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.928. Besarnya koefisien determinasi sebesar 0.862 yang berarti 86.2 % variabel pengambilan keputusan kepala sekolah bisa dijelaskan dari variabel komunikasi interpersonal kepala sekolah dan variable kecerdasan emosional kepala sekolah. Sisanya 13.8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-variabel tersebut sangat kuat. Persamaan regresinya adalah Ŷ= 3.420 + 0.582 X1 + 0.425 X2.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa antara komunikasi interpersonal kepala sekolah (X1), kecerdasan emosional kepala sekolah (X2) memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan kepala sekolah (Y). Hal ini berarti secara umum terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional kepala sekolah dengan pengambilan keputusan kepala sekolah SMP swasta di Kecamatan Tambora Jakarta Barat.
|