Koeshariatmo, Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim
Organisasi Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri di Jakarta Utara. Tesis. Program Studi Magister Administrasi Pendidikan,
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. September
2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Pengaruh Kemampuan Manajerial
Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru pada
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Jakarta Utara. Dalam penelitian ini hipotesis
yang diuji adalah 1) terdapat pengaruh langsung Kemampuan Manajerial Kepala
Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru, 2) terdapat pengaruh langsung Iklim
Organisasi Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru, 3) terdapat pengaruh langsung
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Iklim Organisasi Sekolah.
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berusaha menjelaskan faktor yang
menyebabkan suatu fenomena dengan menggunakan data berupa data yang
diangkakan. Populasi penelitian adalah para guru Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri di Jakarta Utara, sebanyak 160 orang dengan teknik proporsional random
sampling dari total populasi yang ada.
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang mengukur
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Organisasi Sekolah (X2)
terhadap Kepuasan Kerja Guru (X3) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Jakarta
Utara.
Ujicoba instrumen dilakukan untuk menguji validitas butir dan koefisien
reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan menggunakan koefisien product
moment, dan reliabilitas dihitung dengan menggunakan koefisien alpha cronbach.
Persyaratan analisis data diuji dengan normalitas populasi (uji liliefors) dan
homogenitas varians populasi (uji bartlett). Kemudian dilakukan pengujian hipotesis
dengan teknik korelasi sederhana, teknik regresi sederhana dan analisis jalur (path
analysis). Hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut:
Pertama, penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif
antara kemampuan manajerial kepala sekolah (X1) terhadap kepuasan kerja guru
(X3) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi X3= 185,919 + 0,471X1
dengan koefisien pengaruh p31 = 0,412 pada taraf signifikansi 0,05. Kontribusi
langsung kemampuan manajerial kepala sekolah (X1) terhadap kepuasan kerja guru
(X3) sebesar 16,974%.
Kedua, temuan berikutnya adalah terdapat pengaruh langsung positif antara
iklim organisasi sekolah (X2) terhadap kepuasan kerja guru (X3) yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan regresi X3 = 101,925 + 0,327X2 dengan koefisien
pengaruh p32 = 0,296 pada taraf signifikansi 0,05. Kontribusi langsung iklim
organisasi sekolah (X2) terhadap kepuasan kerja guru (X3) sebesar 8,762%.
Ketiga, temuan berikutnya adalah terdapat pengaruh langsung positif antara
kemampuan manajerial kepala sekolah (X1) terhadap iklim organisasi sekolah (X2)
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi X2 = 94,910 + 0,413X1 dengan
koefisien pengaruh p21 = 0,337 pada taraf signifikansi 0,05. Kontribusi langsung
kemampuan manajerial kepala sekolah (X1) terhadap iklim organisasi sekolah (X2)
sebesar 11,357%.
Berdasarkan hasil penemuan tersebut, disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru
dapat meningkat apabila kemampuan manajerial kepala sekolah dan iklim
organisasi sekolah tinggi. Implikasi, dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan
ini adalah untuk meningkatkan kepuasan guru dengan menekankan kepada usaha
organisasi/lembaga/institusi dalam peningkatan kepuasan kerja guru harus jelas dan
objektif, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam rangka menilai secara
adil.
Kemampuan manajemen tidak hanya menilai hasil fisiknya saja yang telah
dihasilkan oleh seorang tetapi di sini dalam artian secara keseluruhan, sehingga
dalam penilaian iklim organisasi sekolah ditunjukkan kepada berbagai bidang yang
ada. Maka dengan adanya penilaian sikap kerja guru yang jelas dan objektif akan
menumbuhkan suasana yang sehat, bersemangat, saling menghargai bidang-bidang
yang lain dan merasa memiliki organisasi sebagai suatu kesatuan. Dalam rangka
peningkatan iklim organisasi organisasi sekolah dengan memperbanyak peningkatan
guru dan latihan, baik di dalam organisasi maupun di luar sekolah, seperti diklat
perencanaan pembelajaran yang efektif dan efesien, diklat komunikasi efektif, dan
pelatihan lain yang menumbuhkan iklim organisasi sekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) di Jakarta Utara
|