Dede engkon, Hubungan antara Gaya Kepemimpinan kepala sekolah dan Gaya
kepengikutan guru dengan Iklim sekolah SMP di Kecamatan Parungpanjang kabupaten
Bogor. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2013
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan gaya kepengikutan guru dengan iklim sekolah SMP di Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor.
Penelitian dilakukan dilingkungan SMP kecamatan parungpanjang kabupaten
Bogor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei, menggunakan
kuesioner atau daftar pertanyaan yang ditunjukan pada responden. Populasi target adalah
adalah seluruh guru SMP kecamatan Parungpanjang kabupaten Bogor dengan teknik
sampling yang digunakan adalah random sampling. Jumlah populasi yang ada sebanyak
341 guru dan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin sebanyak 77 guru.
Dalam penelitian terdapat 3 hipotesis yaitu: pertama terdapat hubungan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim sekolah. Kedua, terdapat hubungan antara gaya kepengikutan guru dengan iklim sekolah. Ketiga terdapat hubungan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan gaya kepengikutan guru dengan iklim sekolah.
Instrumen berupa kuesioner berskala likert, dengan jumlah pilihan (option)
sebanyak 4, yang terdiri Tidak pernah (1), jarang (2), Kadang-kadang (3) dan Sering (4).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa :pertama ;gaya kepemimpinan
kepala sekolah memiliki hubungan yang sangat signifikan terhadap iklim sekolah, ini
ditandai dengan nilai koefesien korelasi sebesar 0.813 dan nilai koefisien korelasi parsial sebesar 0,552 (jika dibandingkan dengan nilai tabel r, dengan α = 0,05 dan n=77 adalah 0.224). dari korelasi parsial tersebut menunjukan gaya kepengikutan guru memiliki peran penting dalam iklim sekolah dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kedua; gaya kepengikutan guru memiliki hubungan yang sangat signifikan terhadap iklim sekolah, ini bisa dilihat pada nilai koefesien korelasi sebesar 0.791 dan nilai koefisien korelasi parsial sebesar 0,483, hal ini menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan iklim sekolah dan gaya kepengikutan guru.Ketiga; jika dilakukan uji secara serentak hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan gaya kepengikutan guru terhadap iklim sekolah maka diperoleh nilai koefesien korelasi sebesar 0.860.Dengan hasil yang seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan gaya kepengikutan guru dengan iklim sekolah.
Temuan ini mengandung arti bahwa semakin baik gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan gaya kepengikutan guru maka akan semakin baik pula iklim sekolah.
Sebaliknya makin buruk gaya kepemimpinan kepala sekolah dan gaya kepengikutan guru maka akan semakin buruk pula iklim sekolah.
Pada akhirnya hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan khususnya untuk peningkatan iklim sekolah di lingkungan SMP kecamatan Parungpanjang kabupaten Bogor.
|