Nurhasanah, Hubungan antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan
Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Tesis, Jakarta: Sekolah Pascasarjana
Universitas Prof. DR. HAMKA, Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Kompetensi
Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Hipotesis penelitian; (1) Terdapat Hubungan positip antara Kompetensi
Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, (2) Terdapat Hubungan
positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, (3) Terdapat
Hubungan positip antara kompetensi manajerial kepala sekolah dan komunikasi
interpersonal secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja guru.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasional
dengan populasi terdiri dari 131 Guru di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon
Jeruk Jakarta Barat, yang tersebar di 4 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, dipilih dengan proporsional random sampling, dengan jumlah 99 guru.
Data dikumpulkan dengan menggunakan angket untuk mengukur Kompetensi
Manajerial Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan Kerja Guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, terdapat Hubungan positip
antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, hal ini
dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana th > tt (7,746 > 1,67). Dan
berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui pada α = 0,05,
bahwa rh > rt (0,618 > 0,202) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 13 = 0,382. Hal ini berarti sebesar 38,2% variasi Kepuasan Kerja Guru (Y) ditentukan oleh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X1).
Kedua, terdapat Hubungan positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan
Kerja Guru. Hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji t dimana th > tt (8,609 > 1,67). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui pada α = 0,05, bahwa rh > rt (0,658 > 0,202) artinya dapat dikatakan bahwa terdapat Hubungan positip antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 13 = 0,433. Hal ini berarti sebesar 43,3% variasi Kepuasan Kerja Guru (Y) ditentukan oleh Komunikasi Interpersonal (X2). Ketiga, terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, hal ini dapat diketahui dengan hasil perhitungan uji F dimana Fh > Ft (45,844 > 3,10). Dan berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment dapat diketahui bahwa rh > rt (0,699 > 0,202) artinya dapat dikatakan pada α = 0,05, bahwa terdapat Hubungan positip antara Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2
12 = 0,489. Hal ini berarti sebesar 48,9% variasi Y (Kepuasan Kerja Guru) ditentukan oleh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X1) dan Komunikasi Interpersonal (X2).
Berdasarkan temuan penelitian di atas, Kepuasan Kerja Guru dapat dicapai
secara optimal dengan cara meningkatkan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan
Komunikasi Interpersonal. Hal ini bahwa kedua variabel tersebut menjadi 2 (dua) faktor penentu yang bermakna.
|