LIKASINA Br SEMBIRING, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.2013.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis adanya pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru terhadap kepuasan kerja guru. Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat pengaruh langsung positip gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru; (2) terdapat pengaruh langsung positip motivasi guru terhadap kepuasan kerja guru; dan (3) terdapat pengaruh langsung positip gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi guru.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survey. Populasi target dalam penelitian ini adalah guru di SMKN kelompok teknologi rayon Jakarta Pusat. Selanjutnya populasi tersebut dihomogenkan sehingga populasi terjangkau yang diambil adalah khusus guru yang berstatus pegawai negeri sipil, sebanyak 156 orang. Dengan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan sampel sehingga guru yang dijadikan sampel adalah 112 orang dengan sebarannya yaitu pada SMK Negeri 1 sebanyak 38 orang, SMK Negeri 34 sebanyak 25 orang, SMK Negeri 39 sebanyak 26 orang, dan SMK Negeri 54 sebanyak 23 orang. Dalam menentukan sampel maka penulis menggunakan random sampel.
Untuk hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, berdasarkan hasil uji signifikansi dan linieritas persamaan regresi dalam persamaan ẋ3 = 58.37 + 0.50 X1 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 skor kepuasan kerja guru (X3) dipengaruhi oleh kenaikan skor 0.50 kali sklor gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) pada titik konstanta 58.37. tingkat kekutan pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1)
terhadap kepuasan kerja guru (X3) dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0.42. Matriks koefisien korelasi dalam analisis jalur gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru memperoleh p31 = 0.19 > 0,05 berarti p31 = 0.19 signifikan pada koefisien korelasi r13 = 0.42 dan koefisien determinasi sebesar 82.53 %. Hal ini berarti hipotesis 1 terbukti. 2) terdapat pengaruh langsung positif motivasi guru terhadap kepuasan kerja guru. berdasarkan hasil uji signifikansi dan linieritas persamaan regresi dalam persamaan ẋ3 = 51.25 + 0.51 X2 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 skor kepuasan kerja guru (X3) dipengaruhi oleh kenaikan skor 0.51 kali skor motivasi guru (X2) pada titik konstanta 0.492. Tingkat kekutan pengaruh motivasi guru (X2) terhadap kepuasan kerja guru (X3) dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0.492. Matriks koefisien korelasi dalam analisis jalur motivasi guru terhadap kepuasan kerja guru memperoleh p32 = 0.38 > 0,05 berarti p32 = 0.38 signifikan pada koefisien korelasi r23 = 0.492 dan koefisien determinasi sebesar 75,80 %. Hal ini berarti hipotesis 2 terbukti. 3) terdapat pengaruh langsung positif gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi guru berdasarkan hasil uji signifikansi dan linieritas persamaan regresi dalam persamaan ẋ2 = 47.08 + 0.68 X1 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 skor motivasi guru (X2) dipengaruhi oleh kenaikan skor 0.68 kali skor gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) pada titik konstanta 47.08 tingkat kekutan pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap motivasi guru (X2) dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0.59. Matriks koefisien korelasi dalam analisis jalur gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi guru memperoleh p21 = 0.59 > 0 berarti p21 = 0.59 signifikan pada koefisien korelasi r13 = 0.59 dan koefisien determinasi sebesar 65.31 %. Hal ini berarti hipotesis 3 terbukti.
0leh karena itu diharapkan agar hasil penelitian ini dijadikan acuan oleh kepala sekolah dan seluruh guru sebagai penanggung jawab utama dalam mewujudkan sekolah yang memiliki motivasi kerja sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
|