Elda Refni, Hubungan antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan
Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja Guru SLB Kota
Administrasi Jakarta Timur.
Masalah yang dijadikan objek penelitian adalah fenomena motivasi kerja
guru SLB di Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Timur yang belum
optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan
menguji hipotesis hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan
motivasi kerja guru, dan untuk mengetahui, menganalisis menguji hipotesis
hubungan komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan motivasi kerja guru
dan untuk mengetahui, menganalisis menguji hipotesis hubungan gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan komunikasi interpersonal secara bersama
sama dengan motivasi kerja guru di SLB Kota Administrasi Jakarta Timur.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian
yakni:
1. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan motivasi kerja guru SLB di Kota Administrasi Jakarta Timur.
2. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal Kepala Sekolah
dengan motivasi kerja guru SLB Kota Administrasi Jakarta Timur.
3. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Komunikasi Interpersonal secara bersama-sama dengan motivasi kerja
guru di SLB Kota Administrasi Jakarta timur.
Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah guru-guru dari 7 Sekolah
SLB di Kota Administrasi Jakarta Timur sebanyak diajukan sebanyak 164
Orang guru. Sampel penelitian sebanyak 116 orang dengan menggunakan
rumus slovin, penentuan sampel digunakan tehnik proporsional.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk
koralesional. Penelitian ini bermaksud untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi
pada suatu faktor yang berhubungan dengan variabel satu atau lebih,
i
faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya. Alat pengumpul data dengan
instrumen penelitian berupa butir pernyataan yang menggunakan model skala
likert yang memberikan 5 skor alternatif jawaban.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dengan motivasi
kerja guru di SLB Kota Administrasi Jakarta Timur. Tingkat keeratan
hubungan antara gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi
Kerja Guru sebesar 0,749. Tingkat keeratan hubungan ini termasuk dalam
kategori hubungan yang kuat. Sumbangan Gaya Kepemimpinan terhadap
motivasi Kerja Guru sebesar 56,10% artinya 56,10% perubahan motivasi
Kerja Guru ditentukan oleh Gaya Kepemimpinan. Bentuk hubungan antara
Gaya Kepemimpinan dengan motivasi kerja guru adalah linier dinyatakan
dengan persamaan regresi Ŷ=42,398 + 0,657X1.
Artinya setiap kenaikan satusatuan skor Gaya kepemimpinan dengan
motivasi kerja guru sebesar 0,657 satuan pada konstanta sebesar 42,398.
Dengan demikian Motivasi Kerja Guru dapat meningkat denga cara
meningkatkan Gaya Kepemimpinan. Dengan kata lain demokratis Gaya
Kepemiminan Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru ,
sebaliknya semakin tidak demokratis gaya kepemimpinan kepala Sekolah
semakin rendah motivasi kerja Guru.
2. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal Kepala
Sekolah dengan motivasi kerja guru SLB Kota admistrasi Jakarta Timur,
tingkat keeratan hubungan antara komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah
dengan motivasi Kerja Guru sebesar, 0,742. Tingkat keeratan hubungan ini
masuk ke dalam tingkat hubungan kuat. Sumbagan komunikasi
Interpersonal Kepala Sekolah terhadap motivasi kerja guru sebesar,
55,04%, artinya 55,04% perubahan motivasi keja guru ditentukan oleh
Komunikasi interpersonal Kepala Sekolah dengan motivasi kerja guru
adalah linier dinyatakan dengan persamaan regresi Ŷ= 39,015+ 0,723 X2 .
ii
Artinya setiap kenaikan satu satuan skor Komunikasi Interpersonal kepala
Sekolah akan diikuti oleh kenaikan skor motivasi Kerja Guru sebesar,
0,723 satuan pada konstanta sebesar 39,015. Dengan demikian semakin
baik komunikasi interpersonal Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi
Kerja Guru, sebaliknya semakin tidak baik komunikasi interpersonal
Kepala Sekolah semakin rendah motivasi Kerja Guru.
3. Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dan komunikasi
interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja
guru SLB kota Administrasi Jakarta Timur. Tingkat keeratan hubungan
antara Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala
Sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru sebesar 0,733.
Tingkat keeratan hubungan ini termasuk dalam kategori tingkat hubungan
kuat. Sumbangan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah secara bersama-sama terhadap Motivasi Kerja guru
sebesar 64,43%. Artinya 64,43% perubahan motivasi kerja guru
ditentukan secara bersama-sama oleh perubahan Gaya Kepemimpinan dan
Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan
motivasi Kerja Guru adalah linier dinyatakan dengan regresi ganda Ŷ=
29,402 + 0,389X1 + 0,406X2.
Implikasi penelitian ini adalah semakin demokratis Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah, semakin tinggi motivasi kerja guru,
sebaliknya semakin tidak demokratis gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
semakin rendah motivasi kerja guru. Semakin baik komunikasi
interpersonal Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru,
sebaliknya semakin tidak baik komunikasi komunikasi interpersonal
Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru, sebaliknya semakin
tidak demokratis gaya kepemimpinan dan semakin tidak baik komunikasi
interpersonal kepala sekolah semakin rendah motivasi kerja guru SLB
Kota Administrasi Jakarta Timur.
|