Abstrak  Kembali
Etin N. Supriatin. Pengaruh Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat. Tesis. Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR.HAMKA, Jakarta.Pebruari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh antara variabel bebas, yaitu kepemimpinan situasional kepala sekolah (X1) dan komunikasi interpersonal (X2) terhadap variabel terikat (X3) yaitu motivasi kerja guru: (1) Apakah terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat, (2) Apakah terdapat pengaruh langsung positif komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat, dan (3) Apakah terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat. Hipotesis yang diuji adalah: terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, (2) komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru, dan (3) kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh guru dari 5 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Pusat yang berjumlah 157 orang, sedangkan sampel penelitian berjumlah 113 orang guru dengan menggunakan rumus Slovin pada taraf 5%. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial, untuk pengujian hipotesis digunakan statistik korelasi sederhana, signifikansi, linearitas, determinasi dan uji analisi jalur. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: Pertama, terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru dengan koefisien korelasi (r13) = 0.490 pada taraf signifikan α = 0,05. Koefisien determinasi sebesar r2 13 = 0.2401 Kontribusi kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru sebesar 24.01%. Kedua, terdapat pengaruh langsung positif komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru dengan koefisien korelasi (r23) = 0.434 pada taraf signifikan α = 0,05. Koefisien determinasi sebesar r2 23= 0.1884. Kontribusi komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru sebesar 18.84%. Ketiga, terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal, dengan koefisien korelasi (r12) = 0.872 pada taraf signifikan α = 0,05. Koefisien determinasi sebesar r2 12= 0.7603. Kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru sebesar 76.03%.