WIDYA DEVI. Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Budaya
Organisasi Sekolah terhadap Etos Kerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Jakarta Timur. Tesis. Sekolah Pascasarjana Univesitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA.2013.
Pendidikan menjadi bagian penentu kemajuan dan ketahanan suatu bangsa di
masa depan. Pendidikan merupakan jalur alternatif strategis dalam mencerdaskan
bangsa. Pendidikan modal utama pembangunan suatu bangsa. Pendidikan dapat
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka kemajuan, kesejahteraan dan
pembangunan bangsa tercapai, jika sumber daya manusianya berkualitas. Terciptanya
sumber daya manusia yang berkualitas tergantung pada mutu pendidikan. Pemerintah
dengan kebijakannya dan bertanggung jawab selalu berupaya meningkatkan dan
mengembangkan pendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pendidikan belum mencapai mutu atau kualitas yang kompetitif.
Perumusan hipotesis ini adalah : 1) Terdapat pengaruh keterampilan manajerial
kepala sekolah terhadap etos kerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta
timur 2) Terdapat pengaruh budaya organisasi sekolah terhadap etos kerja guru di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jakarta Timur 3) Terdapat pengaruh keterampilan
manajerial kepala sekolah terhadap budaya organisasi sekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Jakarta Timur.
Pada hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Pertama
Terdapat pengaruh langsung positif keterampilan manajerial kepala sekolah (X1)
terhadap etos kerja guru (X3), berdasarkan hasil uji signifikansi dan linearitas
persamaan regresi dalam persamaan ̂ , yang berarti bahwa setiap
kenaikan 1 skor etos kerja guru dipengaruhi oleh kenaikan skor 0,46 kali skor
keterampilan manajerial kepala sekolah pada titik konstanta 85,76. Tingkat kekuatan
pengaruh antara keterampilan manajerial kepala sekolah lebih dominan terhadap etos
kerja guru dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0,486. Matrik koefisien korelasi
dalam analisis jalur keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap etos kerja guru
memperoleh p31= > 0,05, berarti p31 = signifikan pada koefisien korelasi r13
= 0,486 dan koefisien determinasi sebesar 23,62% hal ini berarti hipotesis 1 terbukti Kedua Terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi sekolah (X2) terhadap
etos kerja guru (X3). Berdasarkan hasil uji signifikansi dan linearitas persamaan regresi
dalam persamaan ̂ , yang berarti setiap kenaikan 1 skor etos kerja
guru diperoleh oleh kenaikan skor 0,31 kali skor budaya organisasi sekolah pada titik
konstanta 107,04. Tingkat kekuatan pengaruh antara budaya organisasi sekolah lebih
dominan terhadap etos kerja guru dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0,376 dan
koefisien determinasi sebesar 14,14%. Matrik koefisien korelasi dalam analisis jalur
budaya organisasi sekolah terhadap etos kerja guru memperoleh p32= 0,273>
0,05,berarti p32= 0,273 signifikan pada koefisien korelasi r23 = 0,376, hal ini berarti
hipotesis 2 terbukti. Ketiga Terdapat pengaruh langsung positif keterampilan
manajerial kepala sekolah (X1) terhadap budaya organisasi sekolah (X2). Berdasarkan
hasil uji signifikansi dan linearitas persamaan regresi dalam persamaan ̂
, ternyata signifikan dan linear, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 skor
budaya organisasi sekolah dipengaruhi oleh kenaikan skor 0,28 kali skor keterampilan
manajerial kepala sekolah pada titik konstanta 101,83. Tingkat kekuatan pengaruh
antara keterampilan manajerial kepala sekolah lebih dominan terhadap budaya
organisasi sekolah dapat ditunjukkan dari koefisien korelasi 0,247 dan koefisien
determinasi sebesar 6,10%. Matrik koefisien korelasi dalam analisis jalur keterampilan
manajerial kepala sekolah terhadap budaya organisasi sekolah memperoleh p21= 0,247>
0,05, berarti p21 = 0,247signifikan pada koefisien korelasi r12 = 0,247, hal ini berarti
hipotesis 3 terbukti
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa antara keterampilan manajerial
kepala sekolah dan budaya organisasi sekolah baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama dapat memberi sumbangan yang sangat berarti dalam upaya
meningkatkan etos kerja guru, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
membangun sebuah sekolah yang kuat dan mandiri.
|