Ismail. Pengaruh Model Pembelajaran dan Bentuk Soal Terhadap Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Pandeglang Banten. Tesis. Jakarta. Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Prof.Dr. HAMKA.2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran (X1) dan bentuk soal (X2) terhadap hasil belajar (Y).
Hipotesis yang diuji adalah:(1) Hasil belajar mata pelajaran akuntansi
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD lebih tinggi dari pada hasil belajar akuntansi siswa yang diajar
dengan menggunakan model ceramah, (2) Terdapat interaksi antara
model pembelajaran dan bentuk soal siswa terhadap hasil belajar
akuntansi, (a) Pada siswa yang mengerjakan bentuk soal uraian (essai).
Hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model ceramah, (b)
Pada siswa yang mengerjakan bentuk soal pilihan ganda. Hasil belajar
mata pelajaran akuntansi siswa yang diajar dengan menggunakan model
ceramah lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Penelitian ini dilakukan dengan model eksperimen. Tekhnik
pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Sampel
penelitian berjumlah 52 siswa yang dibedakan atas siswa yang
mengerjakan bentuk soal uraian (essai) dan pilihan ganda. Hasil uji coba instrumen penelitian menunjukkan bahwa reabilitas instrument hasil
belajar mata pelajaran akuntansi mempunyai r11=0,79. analisis yang
digunakan adalah analisis varians dua jalur.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian tes bentuk soal pilihan ganda dengan
menggunakan analisis varians dua jalur diperoleh harga Fhitung lebih
dari harga F tabel yaitu 5,71 > 4,04 dengan menggunakan taraf
signifikan α =0,05, sedangkan hasil penelitian tes bentuk soal Essai
(Uraian) dengan menggunakan analisis varians dua jalur diperoleh
harga F hitung lebih dari harga F tabel yaitu 10,004 > 4,04 dengan
menggunakan taraf signifikan α =0,05 artinya hasil belajar mata
pelajaran akuntansi siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari hasil belajar
akuntansi siswa yang diajar dengan menggunakan model ceramah.
2. Interaksi antar model pembelajaran dan bentuk soal siswa terhadap
hasil belajar mata palajaran akuntansi siswa. Dari hasil penelitian tes
bentuk soal pihan ganda, diperoleh harga F hitung lebih besar dari F tabel
yaitu 17,166 > 4,04 pada taraf signifikan α =0,05 dan 17,166 > 7,19
pada taraf signifikan α =0,01, Sedangkan dari hasil penelitian tes
bentuk soal uraian (essai), diperoleh harga F hitung lebih besar dari F
tabel yaitu 9,528 > 4,04 pada taraf signifikan α =0,05 dan 9,528 > 7,19
pada taraf signifikan α =0,01.
a. Perolehan hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa yang
mengerjakan bentuk soal uraian (essai) yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
tinggi dari pada hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan
menggunakan model ceramah. Dari hasil penelitian dengan
menggunakan tes pilihan ganda, diperoleh harga F hitung lebih dari
harga F tabel yaitu 6,64 > 4,04 pada taraf signifikan α = 0,05. Dari
hasil perhitungan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey
diperoleh harga Q hitung lebih dari Q tabel yaitu 5,55 > 4,15,
sedangkan dari hasil penelitian dengan menggunakan tes bentuk
uraian (essai), diperoleh harga F hitung lebih dari harga F tabel yaitu
10,004 > 4,04 pada taraf signifikan α = 0,05. Dari hasil perhitungan
uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey diperoleh harga Q hitung
lebih dari Q tabel yaitu 4,89 > 4,15.
b. Perolehan hasil belajar mata pelajaran akuntansi siswa yang
mengerjakan bentuk soal pilihan ganda yang diajar dengan
menggunakan model ceramah lebih tinggi dari pada hasil belajar
akuntansi siswa yang mengerjakan bentuk soal pilihan ganda yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Dari hasil penelitian dengan menggunakan tes pilihan
ganda, diperoleh harga F hitung lebih dari harga F tabel yaitu 6,64 >
4,04 pada taraf signifikan α = 0,05. Dari hasil perhitungan uji lanjut
dengan menggunakan uji Tukey diperoleh harga Q hitung lebih dari Q tabel yaitu 5,79 > 4,15, sedangkan dari hasil penelitian dengan
menggunakan tes bentuk uraian (essai), diperoleh harga F hitung
lebih dari harga F tabel yaitu 10,004 > 4,04 pada taraf signifikan α =
0,05. Dari hasil perhitungan uji lanjut dengan menggunakan uji
Tukey diperoleh harga Q hitung lebih dari Q tabel yaitu 6,25 > 4,15
Kajian hasil penelitian dari data kualitatif lainnya dapat dijadikan
sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran akuntansi,
sebagai berikut :
1. Penerapan model dan strategi pembelajaran yang dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik apabila
sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
belajar ilmu akuntansi perlu dikembangkan karena model tersebut
merupakan model kerjasama yang efektif yang mampu
mengembangkan inovasi, kreativitas dan aktivitas siswa dalam
belajar.
3. Dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru harus sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan serta
kemampuan belajar yang dimiliki oleh siswanya. Oleh sebab itu
guru harus dapat memahami, mengerti dengan jelas tentang bentuk
soal yang dikerjakan oleh siswanya.
|