Abstrak  Kembali
Imas Badriah, Evaluasi Program Layanan Pendidikan Berbasis ICT di SD Islam Al-Azhar 8 Kembangan Tahun pelajaran 2011-2012 : Studi Kualitatif dan kuantitatif deskriptif pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. (UHAMKA). Tesis. Program Studi Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. April 2014. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Layanan Pendidikan Berbasis ICT di SD Islam Al-Azhar 8 Kembangan Tahun Pelajaran 2011-2012. Model evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi program ini adalah model CIPP yang terdiri dari empat komponen, yaitu ; contexs, input, process, and product. Keunggulan dari model ini adalah memberikan suatu kajian yang komprehensif dari suatu fenomena sosial yang sedang diamati. Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan di Ohio State University. 1.Evaluasi konteks, mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang mendasari disusunnya suatu program juga mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau kondisi objektif yang akan dilaksanakan. 2. Input, meliputi analisis personal yang berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategis yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. 3. Proses, merupakan evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktik implementasi kegiatan. 4. Produk, mengidentifikasi keluaran dan manfaat baik yang direncanakan atau tidak, jangka panjang atau pendek juga untuk mengarahkan apakah suatu program perlu diteruskan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan beberapa perbaikan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif deskriptif sedangkan instrument yang digunakan, wawancara, angket, dokumentasi dan studi pustaka. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut : pada evaluasi context program layanan pendidikan berbasis ICT ini relevan dengan lingkungan sekolah dan dibutuhkan oleh semua stakeholder. Pada evaluasi Input semua stakeholders seperti guru, orang tua murid, tata usaha sudah memiliki kemampuan untuk melaksanakan program layanan ini begitupun dengan sarana pra sarana penunjang seperi jumlah komputer dan jaringan internet. Sedangkan pada evaluasi process keberadaan program layanan pendidikan berbasis ICT ini belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh stakeholder ini terlihat dari hasil rekapitulasi angket yang dibagikan orang tua murid yang mendapatkan 39,3 % dan guru mendapatkan 38,3 yang berada pada rentang 21%-40% yang berarti bahwa tidak setuju bila program layanan pendidikan berbasis ICT ini dimanfaatkan dengan maksimal. Sedangkan pada evaluasi product dapat disimpulkan bahwa program layanan berbasis ICT ini juga belum dimanfaatkan dengan maksimal.