Abstrak

Kembali

Dwi Saksini Prihantini, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Efektivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Tesis, Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Efektivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kausal dengan populasi terdiri dari 237 guru Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan, dengan sampel di 149 guru di 15 Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, terdapat pengaruh langsung positif Supervisi Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Kerja Guru dapat diterima, hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil Uji-t dengan taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai thitung > nilai ttabel atau 3,32 > 1,645, koefisien korelasi ( r13 ) = 0,526 dan hasil perhitungan Analisa Jalur diperoleh nilai p31 = 0,283 atau 0,283 > 0,05. Kedua, terdapat pengaruh langsung positif Iklim Organisasi terhadap Efektivitas Kerja Guru dapat diterima, hal ini dapat diketahui dari hasil Uji-t bahwa dengan taraf signifkan 5% diperoleh nilai thitung > nilai ttabel atau 5,978 > 1,645, koefisien korelasi ( r23 ) = 0,642 dan hasil perhitungan analisa jalur diperoleh nilai p32 = 0,506. Ketiga, terdapat pengaruh positif Supervisi Kepala Sekolah terhadap Iklim Organisasi dapat diterima, hal ini dapat diketahui dengan Uji-t bahwa dengan taraf signifkan 5% diperoleh nilai thitung > nilai ttabel atau 6,64 > 1,645, koefisien korelasi ( r12 ) = 0,48 dan hasil perhitungan analisa jalur diperoleh nilai p21 = 0,480 atau 0,480 > 0,05. Berdasarkan temuan penelitian di atas, Efektivitas Kerja Guru dapat dicapai secara optimal dengan cara meningkatkan Supervisi Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi. Hal ini bahwa kedua variabel tersebut menjadi 2 (dua) faktor penentu yang bermakna.