Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendekatan pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar IPA peserta didik. Hipotesis yang diajukan adalah: (1) Hasil belajar IPA antara siswa yang diberikan tes formatif bentuk essai lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan tes formatif bentuk plihan ganda. (2) Hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki gaya belajar mandiri lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki gaya belajar bergantung. (3) Terdapat pengaruh interaksi antara bentuk tes formatif dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPA. (a) Hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki gaya belajar mandiri diberikan bentuk tes formatif essai lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan bentuk tes formatif pilihan ganda. (b) Hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki gaya belajar tergantung diberikan bentuk tes formatif essai lebih rendah dibandingkan dengan yang diberikan bentuk tes formatif pilihan ganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan disain treatment by levels. Metode eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas, yaitu bentuk tes formatif dan gaya belajar terhadap satu variabel terikat yaitu hasil belajar IPA. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 220 di Jakarta Barat. Sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 220 Jakarta Barat dengan jumlah kelas sebanyak 7 kelas dan jumlah siswa sebanyak 248 orang. Sampel penelitian sebanyak 52 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik Multistage Random Sampling. instrumen hasil belajar IPA dalam bentuk tes pilihan ganda. Sedangkan untuk instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data gaya belajar adalah kuesioner. Data dalam peneltian ini dianalisis dengan statistika deskriptif dan inferensial. Statistika deskriftif meliputi perhitungan rerata, median, modus, simpangan baku, pembuatan distribusi frekuensi dan histogram dari setiap kelompok. Sedangkan statistika inferensial meliputi analisis varians dua jalur dan uji tukey. Sebelum dianalisis dengan statistika inferensial terlebih dahulu dilakukan pengujian prsyaratan analisis yang meliputi pengujian normalitas dan homogenitas. Pengolahan data dialakukan dengan menggunakan program Excell dan SPSS Window versi 15,0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar IPA siswa yang diberikankan tes formatif bentuk essai lebih tinggi daripada siswa yang diberikan tes formatif bentuk pilihan ganda. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien F sebesar 11,599 yang signifikan baik pada taraf signifikansi a= 0,05 maupun a = 0,01. (2) Hasil belajar IPA siswa yang memiliki gaya belajar mandiri lebih tinggi dibandingkan yang memiliki gaya belajar bergantung. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien F sebesar 101,055 yang signifikan baik pada taraf signifikansi a= 0,05 maupun a = 0,01. (3) Terdapat pengaruh interaksi antara bentuk tes formatif dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPA. Dari hasil analisis diperoleh besarnya koefisien F hitung sebesar 31,776 yang signifikan pada a = 0,05 maupun a = 0,01. (a) Hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki gaya belajar mandiri diberikan bentuk tes formatif essai lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan bentuk tes formatif pilihan ganda. Hasil ini ditunjukkan dari uji Tukey diperoleh koefisien Q hitung sebesar 9,044 yang lebih besar dari taraf signifikansi baik pada a =0,05 maupun a =0.01. (b) Hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki gaya belajar tergantung diberikan bentuk tes formsatif essai tidak lebih rendah dibandingkan dengan yang diberikan bentuk tes formatif pilihan ganda. Hasil ini ditunjukkan dari uji Tukey diperoleh koefisien Q hitung sebesar 2,229 yang lebih kecil dari taraf signifikan pada a = 0,05. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi guru IPA agar menggunakan bentuk tes formatif essai dan meningkatkan gaya belajar mandiri dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
|