Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menguji pengaruh bentuk soal tes formatif dan sikap belajar terhadap hasil belajar Matematika siswa di SMA Negeri 65 Jakarta Barat. Hipotesis yang diajukan adalah: (1) Hasil belajar matematika siswa yang mendapat bentuk soal tes pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat bentuk soal tes uraian. (2) Terdapat pengaruh interaksi antara bentuk tes soal formatif dan sikap belajar terhadap hsil belajar Matematika. (3) Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat soal tes formatif uraian. (4) Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih rendah dibandingkan dengan yang mendapat soal tes fonnatif uraian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan disain treatment by level. Populasi terjangkau adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 65 Jakarta Barat dengan jumlah siswa sebanyak 180 siswa. Sampel penelitian sebanyak 52 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik Multistage Random Sampling. Instrumen basil belajar Matematika dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Sedangkan instrumen sikap belajar dalam bentuk kuesioner dengan skala Likert. Data dalam peneltian ini dianalisis analisis varians duajalur dan uji tukey. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar matematika siswa yang mendapat bentuk soal tes pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat bentuk soal tes uraian. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien F hitung sebesar 4,341 yang signifikan pada taraf signifikansi a = 0,05. (2) Terdapat pengaruh interaksi antara bentuk tes soal fonnatif dan sikap belajar terhadap hsil belajar Matematika. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien F hitung sebesar 34,425. yang signifikan baik pada taraf signifikansi a = 0,05 maupun a = 0,01. (3) Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat soal tes formatif uraian. Hasil ini ditunjukkan dari uji Tukey diperoleh perbedaan rata-rata sebesar koefisien 12,769 yang signifikansi baik pada a =0,05 maupun a =0.01. (4) Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih rendah dibandingkan dengan yang mendapat soal tes formatif uraian. Hasil ini ditunjukkan dan uji Tukey diperoleh koefisien perbedaan sebesar 6,077 yang signifikansi pada a =0,05. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi guru Matematika, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, pimpinan Yayasan pendidikan dan pihak-pihak terkait bahwa bentuk soal tes formatif dan sikap belajar dapat meningkatkan basil belajar Matematika siswa. belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat soal tes formatif uraian. Hasil ini ditunjukkan dari uji Tukey diperoleh perbedaan rata-rata sebesar koefisien 12,769 yang signifikansi baik pada a =0,05 maupun a =0.01. (4) Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki sikap positif mendapat soal tes formatif bentuk pilihan ganda lebih rendah dibandingkan dengan yang mendapat soal tes formatif uraian. Hasil ini ditunjukkan dan uji Tukey diperoleh koefisien perbedaan sebesar 6,077 yang signifikansi pada a =0,05. Hasil pene1itian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi guru Matematika, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, pimpinan Yayasan pendidikan dan pihak-pihak terkait bahwa bentuk soal tes formatif dan sikap belajar dapat meningkatkan basil belajar Matematika siswa.