Aga Marianingrum. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskriptif melalui Tutorial Sebaya (Penelitian Tindakan di SMAN 1 Cibadak). Tesis. Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2013. Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai peningkatan keterampilan menulis deskriptif pada siswa kelas X.5 SMAN 1 Cibadak setelah dilakukan pembelajaran menulis deskriptif dengan menggunakan metode tutor sebaya. Dari kegiatan studi pendahuluan, diketahui adanya permasalahan dalam proses pembelajaran menulis deskriptif dan kelemahan siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Cibadak dalam menulis deskriptif, baik pada aspek kesesuaian Isi dan Judul, diksi, ejaan dan tanda baca, kerapian, imajinasi, keterlibatan pancaindera, kohesi dan koherensi, menunjukkan objek yang ditulis, memusatkan uraian pada objek, dan memberikan kesan hidup, sehingga nilai yang diperoleh belum mampu mencapai standar keberhasilan yang disyaratkan, yakni 65. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis deskriptif pada siswa kelas X.5 SMAN 1 Cibadak setelah dilakukan pembelajaran menulis deskriptif dengan menggunakan metode tutor sebaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan. Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis deskriptif pada siswa kelas X.5 SMAN 1 Cibadak. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Tes yang digunakan adalah tes perbuatan berupa penugasan menulis deskripsi, sedangkan teknik nontes yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi foto. Teknik analisis data penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis dan membandingkan hasil tes siklus I, siklus II, dan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis dan membandingkan hasil nontes pada siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan adalah 50,57, dan pada siklus I adalah 63,04. Terjadi peningkatan dari pratindakan ke tindakan di siklus I sebesar 12,47. Selanjutnya pada siklus II, meningkat menjadi 72,57. Dengan demikian, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 9,53. Peningkatan keterampilan menulis deskriptif siswa ini juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II, siswa yang sebelumnya kurang antusias terhadap pembelajaran menulis menjadi antusias, senang dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran menulis deskriptif dengan menggunakan metode tutor sebaya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia, hendaknya melakukan pembelajaran menulis deskriptif dengan menggunakan metode tutor sebaya sehingga pembelajaran menjadi optimal. Selain itu, siswa juga secara ekspresif dapat mengungkapkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan, tanpa ada alasan malu atau tidak berani untuk bertanya pada guru.
|