Fokus penelitian ini pada strukturalisme genetik yang terdiri atas empat aspek, yaitu fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia, dialektika pemahaman-penjelasan, dan struktur karya sastra dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam.Pendekatan strukturalisme genetik Lucien Goldmann dipakai karena penulis beranggapan bahwa tokoh-tokoh dalam karya sastra dimanusiakan, diberi jiwa, mempunyai raga.Umar Kayam memiliki penjiwaan yang lebih mengenai hidup dan kehidupan. Aspek sosial budaya dan intrinsik novel yang terdiri dari perwatakan, latar, alur dan gaya bahasa yang berhubungan dengan strukturalisme genetik disertai dalam penelitian ini.Tujuan penelitian ini untuk memberikan pemahaman karya sastra dengan metode deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data dengan teknik studi pustaka dan format instrumen. Hasil penelitian mengungkapkan strukturalisme genetik paling dominan adalah dialektika pemahaman-penjelasan dengan jumlah 151 buah yang menjelaskan kota Wanagalih dan mendeskripsikan tokoh dari sikapnya. Subjek kolektif aspek kelompok kekerabatan 96 buah menghubungkan pemikiran priyayi pada rumah tangganya berkewajiban menampung keluarga untuk menikmati pendidikandan kekerabatan priyayi.Ketiga, struktur karya sastra aspek relasi antar tokoh dengan tokoh 70 buah menjelaskan kaitan antara tokoh yang satu dengan yang lain.Keempat,relasi antartokoh dengan objek di sekitar 54 buah yang mengkaitkan antara tokoh-lingkungan sekitarnya,(masyarakat dan alam). Kelima,dialektika pemahaman-penjelasan aspek keseluruhan-bagian 52 buah yang menjelasakan hubungan masalah kecil yang berkaitan dengan hal yang lebih besar dan begitu pula sebaliknya.Keenam, pandangan dunia aspek mempertentangkan antarkelompok sosial 32 buah yang mengungkapkan terdapatnya masalah yang dapat menjadi pertentangan dalam masyarakat.Ketujuh, fakta kemanusiaan aspek verbal (dalam karya)24 buah yang menghasilkan karya lakon wayang,pertunjukan sekolah,sarasehan kebudayaan.Kedelapan, fakta kemanusiaan aspek fisik (dalam perbuatan)23 buah yang menggambarkan tingkah laku yang sudah menjadi keseharian tokoh.Kesembilan, subjek kolektif aspek kelompok sekerja 20 buah mengungkapkan bentuk pemikiran seperti pemikiran membuat rumah tembok,penerimaan lingkungan sekolah, hubungan sekerja tokoh pada lingkungannya baik disadari maupun tidak disadari.Pandangan dunia aspek menghubungkan antarkelompok sosial 18 buah yang menghubungkan tokoh dari tingkatan priyayi serta antara priyayi dengan sahayanya.Analisis intrinsik mendapatkan hasil dominan adalah perwatakan 212 buah ada beberapa tokoh protagonis dan antagonis.Latar 126 buah yang terdiri dari latar tempat,latar waktu,latar sosial.Gaya bahasa 53 buah, percampuran penggunaan bahasa jawa halus maupun bahasa jawa kasar dipakai tokoh-tokoh.Beberapa majas seperti majas metonimia, personifikasi. Alur 50 buah yang terdiri dari sepuluh subjudul yang secara umum alur yang digunakan alur campuran. Aspek sosial 237 buah yang menggambarkan hubungan kekerabatan antara tokoh yang sangat erat dan memiliki hubungan timbal balik. Budaya 160 buah yang menggambarkan budaya bangunan, bahasa, lingkungan, hingga kebiasaan masyarakatnya. Kata kunci : fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia, dialektika pemahaman-penjelasan, dan struktur karya sastra.
|