Abstrak  Kembali
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT ? UNIVERSITAS PROF. DR. HAMKA PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN KIA DAN KESEHATAN REPRODUKSI ANNISA SELLYANA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO MAHASISWA STIKES X DI KARAWANG TAHUN 2011 viii + 141 hal + 31 tabel + 5 gambar ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga Family Health International (FHI) menunjukkan bahwa 54% remaja Kota Bandung pernah berhubungan seks. Disusul kemudian berturut-turut Medan (52%), Jakarta (51%), dan Surabaya (47%) (Wiyana, 2006). Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada sebagian besar mahasiswa program reguler STIKes X Karawang ditemukan bahwa hampir seluruh mahasiswa pernah berpacaran. Selain itu, dari hasil wawancara dengan beberapa responden ditemukan 3 dari 5 orang mahasiswa perilaku berpacaran yang biasa mereka jalani selama ini memang ke arah perilaku seks bebas. Berdasarkan data-data di atas peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswa STIKes X di Karawang tahun 2011. Bentuk studi yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang (Cross Sectional), data variabel independen dan dependen akan dikumpulkan pada waktu yang sama dan sifatnya sama. Setelah itu dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif dengan tehnik wawancara mendalam. Tujuan rancangan penelitian ini adalah menggali informasi yang mendalam tentang perilaku seksual mahasiswa reguler STIKes X di Karawang Faktor-faktor atau variabel-variabel yang memiliki hubungan bermakna atau signifikan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswa STIKes X di Karawang, yaitu jenis kelamin, keterpaparan media elektronik, keterpaparan media digital dan sikap. Variabelvariabel yang tidak memiliki hubungan bermakna atau signifikan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswa STIKes X di Karawang, yaitu karakteristik responden, pengetahuan kesehatan reproduksi, komunikasi dengan orangtua, komunikasi dengan teman sebaya dan keterpaparan media cetak.