ABSTRAK ANIMAH. Peningkatan Kemampuan Berbicara Formal Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Konstruktivistik ( Penelitian Tindakan di Kelas XG SMAN 109 Jakarta ). Tesis, Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2010. Siswa sering merasa kurang percaya diri, takut, panas dingin sewaktu berbicara pada forum resmi. Seharusnya guru mampu membimbing siswa untuk dapat menyampaikan gagasan, pendapat, ide, persetujuan, keinginan menyampaikan informasi tentang peristiwa yang disampaikan dalam aspek berbahasa berupa kata, kalimat, paragraf, dengan mempertimbangkan unsur-unsur prosadi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo). Salah satu alternatif yang dapat dilakukan guru adalah dengancara mengajarkan berbicara kepada para siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik. Pendekatan ini berpandangan bahwa setiap manusia mempunyai perbedaan dalam hal minat, kemampuanm kesenangan, pengalaman dan cara belajar. Fokus utama dalam penelitian tindakan ini adalah peningkatan kemampuan berbicara formal bahasa Indonesia melalui pendekatan konstruktivistik. Melalui pendekatan tersebut siswa akan lebih dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki dalam kemampuan berbicara formal. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara formal siswa kelas X G SMAN 109 Jakarta Selatan melalui pendekatan konstruktivistik. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X G SMAN 109 Jakarta berjumlah 40 orang. Pelaksanaan penelitian ini tepatnya pada semester satu tahun ajaran 2009 / 2010. Peneliti adalah pengamat dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Persiklus dimulai dari perencanaan, pelaksnaan, evaluasi, dan refleksi. Siklus kedua dengan memberikan kegiatan tambahan sebagai perbaikan perlakuan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Masing ? masing subsiklus ( komponen ) dibahas dan diamati pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan berbicara formal siswa. Komponen ? komponen yang dianggap berpengaruh diamati. Selama siklus kaji tindak ini berlangsung seperti kinerja guru dalam membelajarkan siswa berbicara formal melalui pendekatan konstruktivistik. Pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari obsevasi , tes awal, hasil berbicara formal siswa, catatan lapangan , dan hasil pengamatan teman sejawat sebagai kolaborator. Rencana tindakan disusun berdasarkan kondisi hasil observasi dan tes awal. Implementasi perencanaan pembelajaran disesuaikan langkah ? langkahnya dengan pendekatan konstruktivistik. Tindakan persiklus diupayakan untuk meningkatkan partisipasi siswa demi peningkatan kemampuan berbicara formal siswa. Diakhir siklus siswa berbicara formal dan dinilai. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, kolaborator, hasil kemampuan berbicara formal siswa, dan catatan lapangan peneliti. Penelitian tindakan ini membuktikan bahwa melalui pendekatan konstruktivistik secara signifikan mampu memberikan motivasi siswa pada peningkatan kemampuan berbicara formal siswa SMAN 109 Jakarta secara nyata mengalami peningkatan
|