ABSTRAK Mulyadi. Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Membaca Permulaan. (Studi Eksperimen pada siswa SD Kelas 2 di Kecamatan Periuk Kota Tangerang). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2010. Model pembelajaran quantum adalah model pembelajaran yang dianalisis, luwes dan menyenangkan dunia yang menggunakan prinsip utamanya Bawalah mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dan yang terbaik menjadi sebuah paket multi sensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk rnengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. Gaya belajar adalah kombinasi atau modalitas dari bagaimana seseorang menyerap, kemudian mengatur dan mengolah informasi. Gaya belajar terdiri dari gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Makin banyak kemampuan yang diperoleh makin banyak pula perubahan yang dialami. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar membaca permulaan di kelas dua sekolah dasar. Hipotesis yang diuji adalah 1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pembelajaran quantum dan model pembelajaran konvensional. 2) perbedaan hasil belajar siswa antara yang memiliki gaya belajar visual dan auditorial. 3) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang memiliki gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial dengan perlakuan model pembelajaran quantum. 4) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang memiliki gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial dengan perlakuan model pembelajaran konvensional. 5) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran quantum dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional khusus pada kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual. 6) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran quantum dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional khusus pada kelornpok siswa yang memiliki gaya belajar auditorial. 7) Terdapat interaksi antara model pembelajaran quantum dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar membaca permulaan. Populasi yang diambil yaitu jumlah siswa kelas 2 SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Periuk Kota Tangerang yang berjumlah 520 orang. Sampel yang diambil sabanyak 180 orang dari seluruh populasi terdiri dari 2 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta di Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Dari hasil pengolahan data dengan pengujian Chi-kuadrat, maka pada kelompok eksperimen Model Pembelajaran Quantum pada siswa visual diperoleh nilai x2 h = 13,09, kelompok Model Pembelajaran pada siswa auditorial adalah x2h = 12,19, kelompok Model Pembelajaran Konvensional pada siswa visual adalah x2h = 10,99 dan kelompok Model Pembelajaran Konvensional pada siswa auditorial adalah x2h = 12,04 dengan x2tabel = l 11,30. Karena x2h < x2tabel maka data hasil tes belajar pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk mengetahui homogenitas dilakukan Uji Bartlett, dengan harga x2h = 1,37, dan xt2 = xt (0,95,3) = 7,81. Karena xh2 < xt2 maka terima H0, artinya keempat kelompok data berasal dari populasi yang homogeny. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis ANAVA dua jalur (2x2). Untuk hipotesis pertama didapat Fhitung = 20,08 dan Ftabel = 3,90 karena Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan antara model pembelajaran Quantum dengan model pembelajaran Konvensional. Hipotesis kedua didapat Fhitung = 0,71 dan Ftabel = 3,90 karena Fhitung < Ftabel, H0 diterima, maka tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok siswa yang diajar dengan model Quantum. Hipotesis ketiga didapat Qhitung = 3,61 dan Qtabel = l 3,76 karena Qhitung < Qtabel, H0 diterima, Hipotesis keempat didapat Qhltung= 4,19 dan Qtabel = 3,76 karena Qhitung > Qtabel, H0 ditolak, maka terdapat perbedaan antara kedua model belajar yang diberikan pada kelompok siswa visual. Hipotesis kelima didapat Qhitung = 8,39 dan Qtabel = 3,76 karena Qhitung > Qtabel, H0 ditolak, maka terdapat perbedaan antara kedua model belajar yang diberikan pada kelompok siswa visual. Hipotesis keenam didapat Qhitung = 0,59 dan Qtabel = l 3,76 karena Qhitung < Qtabel, H0 diterima, maka tidak terdapat perbedaan antara kedua model belajar yang diberikan pada kelompok siswa auditorial. Hipotesis ketujuh didapat Fh (I) = 7,62 dan Ft (I) = 3,90, karena Fh (I) < Ft (I), H0 ditolak, maka terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan pengelompokkan siswa. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak terutama guru dalam menentukan alternative model pembelajaran.
|