Abstrak  Kembali
Rendahnya motivasi kerja guru dalam mejalangkan aktivitas belajar-mengajar merupakan masalah yang sering terjadi dihampir semua sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan dan ini merupakan masalah serius yang perlu di perhatikan oleh semua pihak. Faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi kerja guru adalah Kepemimpinan Situasional dan Budaya Organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji: (1) Pengaruh Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru (2) Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja Guru, (3) Pengaruh Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah terhadap Budaya Organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis Survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan, dengan sampelnya berjumlah 124 guru yang diambil secara acak (random sampling). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Hal ini juga dibuktikan dari hasil thitung < ttabel (0.648 > 1,979) dan nilai koefesien jalur sebesar 0.059; (2) Terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Hal ini juga dibuktikan dari hasil thitung > ttabel (3.467 > 1,979) dan nilai koefesien jalur sebesar 0,299; (3) Terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah terhadap Budaya Organisasi Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Hal ini terbukti dari hasil nilai thitung > ttabel (2.247 > 1,979) dan nilai koefesien jalur sebesar 0,199. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah untuk menciptakan motivasi kerja guru hendaknya kepala sekolah memahami perilaku pengikut dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Budaya organisasi di sekolah hendaknya dapat mengetahui karakteristik masing-masing guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis antar warga lingkungan sekolah serta saling memberi motivasi antar guru.