Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan mencari informasi tentang penyusunan design, instalasi, proses, produk dan manfaat Pendidikan inklusi di SMP Negeri 21. Model evaluasi yang digunakan yaitu Discrepancy Evaluation Model meliputi lima tahap: (1) design, (2) instalasi, (3) proses, (4) produk dan (5) manfaat. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yaitu meliputi pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan berdasarkan evaluasi kesenjangan pada tahap (1) evaluasi design yaitu tidak terdapat kesenjangan dalam melaksanakan Pendidikan inklusi sesuai dengan tujuan Pendidikan inklusi. Pada tahap (2) evaluasi instalasi terdapat kesenjangan pada lima aspek yaitu kurikulum, pembiayaan, tenaga pendidik, sarana prasarana dan dukungan atau kerjasama dari lingkungan masyarakat sekolah. Pada tahap (3) evaluasi proses terdapat kesenjangan pada tiga aspek yaitu kegiatan belajar, tenaga pendidik ahli dan sarana prasarana. Pada tahap (4) evaluasi produk terdapat kesenjangan pada aspek asesmen akademik dan non akademik. Terakhir Pada tahap (5) evaluasi perbandingan terhadap manfaat Pendidikan inklusi bagi sekolah bahwa adanya perbedaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan manfaat bagi peserta didik inklusi itu sendiri adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya.