Peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh kompetensi dan profesional
guru. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesional guru diperlukan salah satu wadah yang dapat memfasilitasinya. Wadah tersebut yaitu kelompok kerja guru. Tujuan evaluasi ini untuk mengevaluasi kesenjangan antara program kelompok kerja guru dengan standar yang ada, dampak setelah melaksanakan program kelompok kerja guru dan bagaimana efektifitas serta efisiensi pelaksanaan. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan model kesenjangan (discrepancy model evaluation). Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Pengawas, Ketua Wilayah Binaan V (Kepala SDN Jatinegara 06), Kepala SDN Jatinegara 03, Guru, Komite dan Peserta didik. Data penelitian diolah secara kualitatif. Model evaluasi kesenjangan (discrepancy model evaluation) meliputi tahap penyusunan desain: mengkaji dengan adanya latar belakang dan tujuan program, tahap instalansi meninjau perencanaan program kelompok kerja guru. Tahap proses mengkaji proses pelaksanaan program kelompok kerja guru. Tahap hasil membahas ketercapaian dan tindak lanjut program kelompok kerja guru. tahap pembandingan membahas penyebab adanya kesenjangan, Upaya yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hasil penelitian ini pada tahap desain tujuan program kelompok kerja guru sudah sesuai dengan standar pemerintah. Pada tahap instalansi kesiapan sumber daya manusia kurang maksimal karena belum semua termotivasi untuk mengikuti kegiatan kelompok kerja guru. Pada tahap proses pelaksanaan program tidak semua dapat terlaksana karena terhambat oleh waktu dan dana. Pada tahap hasil program kelompok kerja guru belum mencapai target yang diharapkan, hal ini dikarenakan tidak semua program dilaksanakan, sehingga materi yang dibutuhkan guru belum tersampaikan, selain itu pelaksanaan program juga terhambat oleh waktu dan dana.
Pada tahap pembandingan, ada beberapa hambatan yang menyebabkannya
diantaranya program belum semua terlaksana sehingga materi belum tersampaikan kepada guru, keterbatasan waktu pelaksanaan dan keterbatasan dana. Namun demikian kelompok kerja guru wilayah binaan V berupaya memperbaiki atas kesenjangan tersebut.
|