Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program
pembelajaran bahasa Mandarin berdasarkan 4 komponen: 1.) konteks (yaitu kondisi awal sekolah); 2.) input (yaitu sarana dan prasarana, tenaga pengajar, dan kurikulum); 3.) proses (yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan Pendidikan); 4.) produk (yaitu hasil belajar siswa). Partisipan penelitian adalah para siswa Sekolah Dasar Pah Tsung. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah: 1.) nilai komponen konteks kondisi awal sekolah cukup; 2) nilai komponen input sarana dan prasarana, tenaga pengajar, dan kurikulum kurang; 3) nilai komponen proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bahasa Mandarin cukup; 4.) nilai komponen produk terhadap hasil belajar peserta cukup. Penelitian ini merekomendasikan bahwa: 1.) kepala sekolah harus meninjau atau mengubah kurikulum sekolah untuk perbaikan sekolah; 2.) laboratorium bahasa harus disediakan untuk mendukung pembelajaran Listening; 3.) guru penutur asli bahasa Mandarin harus tinggal setidaknya selama dua tahun akademik; 4.) Kegiatan yang mendukung pembelajaran bahasa Mandarin perlu ditambah dan dimaksimalkan.
|