SUGIHARTI, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Komunikasi Interpersonal terhadap Motivasi Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Tesis. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menguji 1) Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. 2) Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru 3) Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal.. Adapun hipotesis penelitiannya adalah a) Terdapat pengaruh langsung positif supervisi kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru.b ) Terdapat pengaruh langsung positif komunikasi nterpersonal terhadap motivasi kerja guru.c) Terdapat pengaruh langsung positif supervisi kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif dengan disain korelasional. Disain korelasional digunakan untuk mengetahui pengaruh dan menguji hipotesis hubungan tiga variabel. Populasi penelitian ini yaitu guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat yang berjumlah 127 orang, sedangkan sampel penelitian ditetapkan sebanyak 96 orang dan sampel uji coba sebanyak 30 orang yang diambil secara acak dan proporsional sesuai jumlah guru yang ada pada masing-masing Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan model skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:1).Terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dengan motivasi kerja guru Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal ini berarti semakin baik supervisi kepala sekolah maka semakin baik pula motivasi kerja guru. Sebaliknya, jika semakin tidak baik supervisi kepala sekolah maka akan semakin buruk juga motivasi kerja gurunya. Hubungan kedua variabel ini kuat ditunjukkan dengan persamaan regresi Ù 3 X = 57.703 + 0.597 X1. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r13) sebesar 0,544 dan koefisien determinan (r13 2) sebesar 0,296 dan koefisien jalur (p31) = 0.346 pada a = 0,05. Hal ini berarti 29,6 % variasi motivasi kerja guru ditentukan oleh supervisi kepala sekolah. 2) Terdapat pengaruh langsung positif komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja guru. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin baik komunikasi interpersonal, akan diiringi dengan meningkatnya motivasi kerja guru. Demikian pula sebaliknya, semakin tidak baik komunikasi interpersonal, akan diiringi dengan menurunnya motivasi kerja guru. Hubungan keduavariabel kuat ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Ù 3 X = 49.256 + 0.595X2. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r23) sebesar 0,550 dan koefisien determinan (r232) sebesar 0,302 dan koefisien jalur (p32) 0,359 pada a =0,05. Hal ini berarti 30,2 % variasi nilai motivasi kerja guru ditentukan oleh komunikasi interpersonal. 3) Terdapat pengaruh lagsung positif supervisi kepala sekolah terhadap komunikasi interpersonal. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin baik supervisi kepala sekolah, maka semakin baik komunikasi interpersoonal. Sebaliknya semakin tidak baik supervisi kepala sekolah, maka semakin kurang baik komunikasi interpersonal. Hubungan kedua variabel ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Ù 2 X = 70.173 + 0,561X1. Kuatnya korelasi kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r12) sebesar 0,552 sehingga koefisien determinannya (r122) sebesar 0,305 dan koefisien jalur (p21) 0,552 pada a = 0,05. Hal ini menunjukkan 30,5 % variasi yang terjadi pada komunikasi interpersonal ditentukan oleh supervisi kepala sekolah.
|