Penelitian mengenai implementasi layanan inklusif pada peserta didik berkebutuhan khusus di SDN Kebon Pala 14 ini berlatar belakang masalah bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi serta pelaksanaan implementasi layanan inklusif pada peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah dasar pada umumnya masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala.
Tujuan dari penelitian ini untuk megindentifikasi bagaimana legalitas dan kesiapan implementasi layanan inklusif bagi peserta didik berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Negeri Kebon Pala 14 , mendeskripsikan model layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus serta mengidentifikasi tantangan dan kendala dalam melaksanakan implementasi layanan inklusif pada peserta didik berkebutuhan khusus di SDN Kebon Pala 14
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipasif , wawancara mendalam dengan beberapa informan sebagai subjek penelitian meliputi kepala sekolah ,guru kelas, guru pendamping khusus, komite, orang tua peserta didik berkebutuhan khusus , orang tua peserta didik reguler , dan peserta didik berkebutuhan khusus serta dokumentasi.Tekhnik analisis data menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data , penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN Kebon Pala 14 patuh pada peraturan yang berlaku mengenai layanan pendidikan kepada masyarakat terutama berkaitan dengan peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5. Sekolah ini telah menerapkan model layanan inklusif pada peserta didik berkebutuhan khusus dengan beberapa strategi , sekolah telah menyediakan ruang kelas khusus , menyediakan guru pembimbing khusus yang berkolaborasi dengan guru kelas dengan komitmen yang baik dalam upaya memberikan layanan inklusif yang maksimal Namun Implementasi layanan inklusif di SDN Kebon Pala 14 masih menghadapi beberapa kendala , seperti kurangnya sumber daya ,tidak adanya monitoring yang berkelanjutan untuk program peserta didik berkebutuhan khusus, kurangnya nya pelatihan yang berkelanjutan bagi tenaga pendidik , sarana yang yang belum maksimal , kurangnya koordinasi dengan pihak -pihak terkait serta masih rendahnya tingkat partisipasi orang tua.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan inklusif yang responsif terhadap kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus.
|