Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematis dan sociomathematical norm siswa dengan menggunakan model problem based learning (PBL) berbantuan aplikasi Odoo dengan model contextual teaching and learning (CTL). Penelitian ini menggunakan quasi-eksperimen. Populasi dari penelitian yang di lakukan di SMP Yadika 6 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2023-2024 sebanyak 159 siswa serta sampel dari penelitian ini adalah 59 siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas yakni kelas IX-B sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa dan kelas IX-A sebagai kelas kontrol sebanyak 29 siswa. Peneliti menggunakan pre-tes untuk menentukan kelompok eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen menggunakan PBL berbantuan Aplikasi Odoo, sedangkan kelas kontrol CTL tanpa berbantuan Aplikasi Odoo. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method jenis sequensial explanatory design dengan Two-way ANOVA. Penelitian ini menggabungkan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif tetapi penelitian ini lebih condong ke penelitian kuantitatif. Data kuantitatif dan kualitatif berasal dari pre-tes dan post-tes pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa : 1) Model PBL berbantuan aplikasi Odoo secara keseluruhan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan argumentasi matematis dan sociomathematical norm siswa dibandingkan dengan model CTL, 2) terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan argumentasi matematis berdasarkan aspek sociomathematical norm dengan kriteria tinggi, sedang, dan rendah, 3) tidak terdapat interaksi model Problem-Based Learning (PBL) berbantuan Odoo dengan sociomathematical norm terhadap peningkatan kemampuan argumentasi matematis siswa dan 4) setiap individu yang memiliki kemampuan argumentasi matematis tinggi juga memiliki aspek sociomathematical norm yang tinggi dikarenakan peserta didik dapat memenuhi semua indikator sociomathematical norm, kemudian setiap individu yang memiliki kemampuan argumentasi matematis sedang pun memiliki aspek sociomathematical norm yang sedang dikarenakan peserta didik hanya memenuhi 4 indikator dari 5 indikator yang ada dan peserta didik yang memiliki kemampuan argumentasi matematis rendah juga memiliki aspek sociomathematical norm yang rendah pula dikarenakan hanya memenuhi 3 indikator dari 5 indikator yang ada.