ZAINUDDIN, 1008036132, Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Situasional dan Budaya Organisasi dengan Motivasi Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Jakarta Selatan, Tesis, Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta,2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Situasional dan Budaya Organisasi baik secara parsial maupun simultan dengan Motivasi Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Jakarta Selatan II dengan jumlah 148 orang guru, teknk analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan Situasional ( X1 ) terhadap motivasi kerja Guru SMK Swasta di wilayah Jakarta selatan II dengan koefesien jalur (p31) 0.225 > 0.5 yang berarti bahwa konpensasi berpengaruh langsung terhadap Motivasi Kerja Guru SMK Swasta di wilayah Jakarta Selatan II. Nilai korelasi sebesar 0.617 pada taraf signifikasi 0.05. Dengan demikian terdapat pengaruh positif variabel X1 terhadap Y. Hasil uji regresi menunjukan bahwa ? = 66,27 + 0, 0578 X1 sehingga nilai murni variabel Motivasi kerja Guru SMK Swasta di wilayah Jakarta Selatan II ( Y ) tanpa dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan situasional (X1) sebesar 66,27. Nilai regresi sebesar 0.578 yang meruakan kontribusi X1, hasil uji hipotesisnya menunjukan bahwa nilai Thitung sebesar 7,35 sedangkan Ttabel adalah sebesar 1,684. Dengan demikian dapat diketahui bawha thitung lebih besar ttabel. Artinya terdapat pengaruh langsung sangat signifikan variabel Gaya Kepemimpinan Situsional (X1) terhadap motifasi kerja Guru SMK Swasta diwilayah Jakarta selatan II (Y). Maka konfensasi pengaruh baik terhadap motivasi kerja Guru SMK Swasta di wilayah Jakarta Selatan II yang harus ditingkatkan. Terdapat pengaruh langsung Budaya Organisasi (X2) terhapat motivasi kerja (Y) dengan koefisien jalur (p32) 0,633 > 0,05 yang berarti bahwa Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap Motivasi Kerja Guru SMK swasta diwilayah Jakarta Selatan II. Nilai korelasi didapat sebesar 0,772 pada taraf signifikasi 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh positif vaiabel X2 terhadap Y. Hasil uji regrsi menunjukan bahwa ?=17,87 + 0.908 X2 sehingga nilai murni variabel Motivasi Kerja Guru tanpa dipengaruhi oleh Budaya organisasi adalah sebesar 17,87. Nilai regresinya sebesar 0,908 yang merupakan kontribusi X2. Hasil uji hipotesisnya menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 11,39, sedangkan ttabel adalah sebesar 1,684. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari ttabel .Artinya tedapat pengaruh langsungvariabel Budaya Organisasi (X2) terhadap Motivasi kerja guru SMK Swasta diwilayah Jakarta Selatan II (Y). Maka budaya organisasi guru berpengaruh kepada motivasi kerja guru. Terdapat pengaruh langsung antara Gaya Kepemimpinan Situasional (X1) terhadap Budaya Organisasi (X2) Guru SMK swasta diwilayah Jakarta Selatan II dengan koefisien jalur (P21) 0,620 > 0,05 yang berarti bahwa konpensasi Y berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Nilai korelasi sebesar 0,620 pada taraf signifikasi 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh positif variabel (X1) terhadap (X2). Hasil uji regresi menunjukan bahwa Y=75,04 + 0,495 X2 sehingga nilai murni variabel Motivasi Kerja Guru SMK swasta diwilayah Jakarta Selatan II tanpa dipengaruhi oleh budaya organisasi adalah sebesar 75,04. Nilai regresi sebesar 0,494 yang merupakan kontribusi X1. Hasil uji hipótesisnya menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 7,41, sedangkan ttabel adalah sebesar 1,68. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung lebih besar ttabel. Artinya terdapat pengaruh langsung variabel Gaya Kepemimpinan Situasional (X1) terhadap Budaya Organisasi (X2). Maka motivasi kerja Guru SMK Swasta diwilayah Jakarta Selatan II baik dengan meningkatkan kompensasi dan BUdaya Organisasi guru dengan perbaikan untuk meningkatkan disiplin yang tinggi. Terdapat pengaruh tidak langsung Gaya Kepemimpinan Situasional (X1) melalui udaya Organisasi (X2) terhadap motivasi Kerja Guru SMK Swasta diwilayah Jakarta Selatan II ( Y ) . Nilai korelasi didapat sebesar 0,617 pada taraf signifikasi 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh positif variabel X1 terhadap X2. Hasil uji hipotesisnya menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 2,138 sedangkan ttabel sebesar 1,684. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Artinya terdapat pengaruh tidak langsung variabel Gaya Kepemimpinan Situasional (X1) melalui budaya organisasi (X2) terhadap motivasi kerja Guru SMK Swasta diwilayah Jakarta selatan II ( Y ).
|