Abstrak

Kembali

Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar parameter mutu RBDPO terhadap produk RBDPL dengan menggunakan metode PLS-SEM di PT. AAJ yang terdiri dari parameter mutu kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna. Metode yang digunakan adalah metode pencampuran antara metode kualitatif yang berupa melihat variasi data mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL yang diproduksi oleh PT. AAJ yang kemudian diperoleh informasi nilai kapabilitas proses berdasarkan data mutu tersebut serta metode kuantitatif yang berupa mengkonstruksikan persamaan regresi berganda untuk mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL menggunakan data mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPO sebagai bahan baku proses fraksinasi dengan menggunakan PLS-SEM, lalu membandingkannya dengan data aktual produksi RBDPL di PT. AAJ untuk mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara parameter mutu kadar asam lemak bebas (ALB) RBDPO terhadap parameter mutu kadar asam lemak bebas (ALB) RBDPL, parameter mutu kadar air RBDPO terhadap parameter mutu kadar air RBDPL, dan parameter mutu warna RBPO terhadap RBDPL. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya nilai mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL yang diproduksi oleh PT. AAJ yang bersifat outlier dan memiliki nilai kapabilitas proses yang baik berdasarkan pada spesifikasi produk RBDPL yang berlaku di PT. AAJ. Selain itu, persamaan regresi berganda yang terbentuk menggunakan PLS-SEM dari software SmartPLS menunjukkan bahwa persamaan model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi nilai mutu parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL yang dibuktikan bahwa tidak adanya perbedaan hasil antara mutu prediksi dengan mutu aktual kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan warna RBDPL produksi PT. AAJ. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan untuk mutu parameter lainnya di produk turunan kelapa sawit dan bahkan di produk selain produk turunan kelapa sawit, sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya defect product.