Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan penelitian ini adalah menganalisis diglosia dalam tuturan pengguna Instagram untuk mengetahui bagaimana penggunaan ragam tinggi dan rendah dalam teks tersebut, penggunaan kesantunan berbahasa pada tuturan pengguna Instagram dalam beberapa akun gosip. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, metode merupakan analisis yang mendalam yang tidak terbatas pada jenis-jenis variabel yang dapat diukur atau konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Peneliti memperoleh data penelitian yang berasal dari tuturan percakapan pengguna akun Instagram pada akun gosip. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat dua ragam T (tinggi) dan ragam R (rendah) dalam setiap tuturan yang didasari oleh faktor pendidikan; (2) Kesantunan berbahasa didasari karena adanya perbedaan status pendidikan dan usia, sehingga menyebabkan adanya kesantunan dan tidak santun dalam tuturan pengguna akun Instagram. Penggunaan ragam rendah dan tinggi sangat umum dilakukan dalam setiap kegiatan, baik formal maupun nonformal. Tanpa adanya batasan konteks pun, setiap pengguna diharuskan menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteksnya. Ragam tinggi dan rendah sepantasnya dipahami dan digunakan secara tepat sasaran. Dalam penlitian ini, khususnya dalam media sosial, penggunaan ragam tinggi dan rendah tidak diindahkan bahkan cenderung memaksakan. Kesantunan berbahasa memiliki faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain pendidikan menjadi faktor penentu kesantunan seseorang. Tingginya tingkat pendidikan memang tidak menjamin seseorang menggunakan bahasa yang santun. Hal tersebut lebih diutamakan jika seseorang ingin melakukan tuturan di khalayak ramai/media sosial salah satunya. Hal tersebut tidak berlaku apabila hubungan antara penutur dan mitra tutur saling berdekatan. Misalnya teman sejawat, sahabat, atau keluarga.