Abstrak  Kembali
Tradisi Palang Pintu etnis Betawi merupakan salah satu kearifan lokal dan budaya yang dapat dijadikan bahan pembelajaran berbasis etnopedagogi di lingkungan sekolah maupun masyarakat sebagai bentuk pelestarian budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan performansi tradisi palang pintu etnis Betawi yang mencakup teks, ko-teks, dan konteks sebagai bahan pembelajaran berbasis etnopedagogi menggunakan pendekatan antropolinguistik. Penelitian ini akan membahas tentang struktur teks performansi palang pintu, intonasi, mimik wajah, bahasa tubuh dan juga peralatan yang digunakan serta latar belakang sosial, situasi, budaya dan ideologi. Penelitian ini termasuk penelitian etnografi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer yang berupa hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder berupa data tertulis mengenai tradisi palang pintu yang didapatkan dari berbagai sumber. Lokasi penelitian dilakukan di tiga sanggar budaya Betawi di bilangan Tangerang Selatan dan Jakarta Barat. Informan wawancara dipilih berdasarkan orang yang terlibat langsung dalam performansi tradisi palang pintu. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung tiga performansi palang pintu dengan tema yang berbeda yaitu pernikahan, khitanan dan penyambutan tamu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa performansi yang meliputi teks berupa struktur teks pantun palang pintu yang memiliki tema-tema yang berbeda sesuai penggunaannya, memiliki alur pembukaan, isi dan penutup. Teks pantun yang digunakan memiliki persamaan karena digunakan secara turun temurun. Unsur ko-teks paralinguistic ditemukan penggunaan intonasi suara yang tinggi dan kalimat imperatif bermakna keberanian dan ketegasan. Terdapat perbedaan penggunaan alat music yaitu gendang pencak, marawis dan hadroh. Temuan unsur konteks budaya dan ideologi bahwa etnis Betawi identik dengan ajaran Islam dan pencak silat. Keseluruhan unsur performansi tradisi palang pintu etnis Betawi ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran berbasis etnopedagogi yang dapat diintegrasikan ke berbagai subyek pembelajaran sebagai bentuk pengenalan dan pelestarian budaya kepada siswa.